Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa Soal Ritual Maut, Pemimpin Kelompok Tunggal Jati Nusantara Dijemput dari RS

Kompas.com - 16/02/2022, 09:34 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER,KOMPAS.com - Nur Hasan, pemimpin Kelompok Tunggal Jati Nusantara, diperiksa di Polres Jember, Selasa (15/2/2022).

Nur Hasan yang baru saja menajalani perawatan di RS dr Soebandi Patrang itu diperiksa terkait ritual maut yang menewaskan 11 orang di Pantai Payangan, Jember.

Nur Hasan juga ikut terseret ombak dalam ritual itu. Namun, ia dinyatakan selamat bersama belasan peserta lainnya.

“Setelah kami berkoordinasi dengan pihak rumah sakit RSUD Soebandi, yang bersangkutan dinyatakan layak untuk dirawat jalan,” kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Aryawiguna kepada Kompas.com via telepon, Rabu (16/2/2022).

Polisi langsung menjemput Nur Hasan di rumah sakit dan membawanya ke Polres Jember untuk menjalani pemeriksaan.

Baca juga: Istri Muda dan Anak Tiri Pimpinan Tunggal Jati Nusantara Ikut Tewas Saat Ritual Maut di Pantai Payangan Jember

Pria yang pernah merantau ke Malaysia itu masih diperiksa polisi terkait kegiatan ritual berujung kematian 11 warga itu.

“Penyelidikan ini kami lakukan juga sebagai bahan pelengkap untuk terhadap saksi-saksi lainnya juga, saksi-saksi jamak ataupun yang hadir pada saat kegiatan ritual di pantai payangan,” papar dia.

Setidaknya, Polres Jember sudah memeriksa 18 saksi. Kini, polisi fokus melakukan pendalaman terhadap Nur Hasan.

“Di antaranya tentang siapa yang berinisiasi kegiatan ritual tersebut dan kemudian tujuannya apa," ujar dia.

 

Selain itu, polisi telah menyita sejumlah barang bukti, seperti pakaian korban.

Jika dinyatakan bersalah, Nur Hasan bisa disangka Pasal 359 KUHP, yang berbunyi barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.

Sebelumnya, sebanyak 23 orang terseret ombak di Pantai Payangan, di Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu pada Minggu (13/2/2022) sekitar pukul 00.25 WIB.

Baca juga: Kami Taunya Korban ke Sana untuk Mengaji, Shalawatan, Tidak Tahu kalau Ada Ritual seperti Itu

Puluhan orang itu berasal dari Kecamatan Panti, Patrang, Sukorambi, Sumbersari, Ajung, dan Jenggawah. Mereka merupakan anggota Kelompok Tunggal Jati Nusantara yang mengadakan ritual di Pantai Patrang.

Petugas pengelola Pantai Patrang sebenarnya telah memperingatkan para peserta ritual agar tak menjalankan niatnya karena ombak besar. Namun, mereka tetap menggelar ritual hinga akhirnya terseret ombak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com