Salin Artikel

Diperiksa Soal Ritual Maut, Pemimpin Kelompok Tunggal Jati Nusantara Dijemput dari RS

Nur Hasan yang baru saja menajalani perawatan di RS dr Soebandi Patrang itu diperiksa terkait ritual maut yang menewaskan 11 orang di Pantai Payangan, Jember.

Nur Hasan juga ikut terseret ombak dalam ritual itu. Namun, ia dinyatakan selamat bersama belasan peserta lainnya.

“Setelah kami berkoordinasi dengan pihak rumah sakit RSUD Soebandi, yang bersangkutan dinyatakan layak untuk dirawat jalan,” kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Aryawiguna kepada Kompas.com via telepon, Rabu (16/2/2022).

Polisi langsung menjemput Nur Hasan di rumah sakit dan membawanya ke Polres Jember untuk menjalani pemeriksaan.

Pria yang pernah merantau ke Malaysia itu masih diperiksa polisi terkait kegiatan ritual berujung kematian 11 warga itu.

“Penyelidikan ini kami lakukan juga sebagai bahan pelengkap untuk terhadap saksi-saksi lainnya juga, saksi-saksi jamak ataupun yang hadir pada saat kegiatan ritual di pantai payangan,” papar dia.

Setidaknya, Polres Jember sudah memeriksa 18 saksi. Kini, polisi fokus melakukan pendalaman terhadap Nur Hasan.

“Di antaranya tentang siapa yang berinisiasi kegiatan ritual tersebut dan kemudian tujuannya apa," ujar dia.


Selain itu, polisi telah menyita sejumlah barang bukti, seperti pakaian korban.

Jika dinyatakan bersalah, Nur Hasan bisa disangka Pasal 359 KUHP, yang berbunyi barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.

Sebelumnya, sebanyak 23 orang terseret ombak di Pantai Payangan, di Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu pada Minggu (13/2/2022) sekitar pukul 00.25 WIB.

Puluhan orang itu berasal dari Kecamatan Panti, Patrang, Sukorambi, Sumbersari, Ajung, dan Jenggawah. Mereka merupakan anggota Kelompok Tunggal Jati Nusantara yang mengadakan ritual di Pantai Patrang.

Petugas pengelola Pantai Patrang sebenarnya telah memperingatkan para peserta ritual agar tak menjalankan niatnya karena ombak besar. Namun, mereka tetap menggelar ritual hinga akhirnya terseret ombak.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/16/093453578/diperiksa-soal-ritual-maut-pemimpin-kelompok-tunggal-jati-nusantara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke