Supaya laju sebaran Covid-19 menurun, pihaknya meminta supaya warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 untuk menempati tempat isoter.
"OTG (orang tanpa gejala) yang rumahnya memungkinkan untuk tidak ke isoter, ke isoter. Di isoter (SKB) juga bisa untuk yang bergejala (ringan), kalau sudah tidak bergejala mungkin bisa dipindahkan," katanya.
Baca juga: Penderita Penyakit Jantung di Malang Raya Meningkat, Didominasi Masyarakat Usia 40 Tahun ke Atas
Begitu juga dengan di Kota Batu. Kepala Bidang Pelayanan dan Sumberdaya Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Batu, dr Icang Sarrazin mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan isoter di Yayasan Pelayanan Pekabaran Injil Indonesia (YPPII).
Warga Kota Batu yang terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala dapat menempati isoter dengan kapasitas 160 tempat tidur itu.
"Saat ini (15/2/2022) pagi tadi, sudah terisi 106 pasien. Ramainya pasien ini sekitar seminggu ini sejak tanggal 8 Februari lalu. Sebelumnya tidak sebanyak itu," kata dr Icang saat dihubungi via telepon pada Selasa.
Baca juga: Polisi Akan Tetapkan Tersangka Terkait Ricuh Pertandingan Liga 3 di Kota Malang
Untuk fasilitas yang ada di isoter meliputi 10 tabung oksigen, 16 perawat, satu mobil ambulans, dokter jaga dan fasilitas lainnya.
"Pasien juga diberi makan tiga kali sehari, pagi senam. Alhamdulillah kondisinya stabil semua, kalau kejadian sampai meninggal dunia tidak ada karena tanpa gejala. Kalau kejadian yang krusial pernah lansia umur 63 tahun karena kondisi oksigennya menurun kami bawa ke rumah sakit dan sudah ditangani," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.