Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Klaster Keluarga, Pasien Positif Covid-19 di Surabaya Diminta Lakukan Isolasi Terpusat di Asrama Haji

Kompas.com - 15/02/2022, 13:31 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berupaya mengambil langkah cepat dalam menangani penyebaran virus Covid-19.

Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menyiapkan tempat isolasi terpusat (isoter) di Hotel Asrama Haji (HAH) Kota Surabaya.

Baca juga: Diduga Edarkan Sabu dari Napi di Lapas, Seorang PNS Kelurahan di Surabaya Ditangkap

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya selalu melakukan pendekatan secara persuasif kepada warga yang terpapar Covid-19, untuk dilakukan evakuasi di tempat isoter.

Hal ini bertujuan, untuk mencegah klaster keluarga dan dapat melakukan pemantauan secara intensif.

"Kita menggunakan cara persuasif untuk memberikan edukasi kepada warga yang terpapar Covid-19, khususnya yang bergejala ringan untuk dirawat di isoter," kata Eri di Surabaya, Selasa (15/2/2022).

Baca juga: Sedang Angkut Sampah, Mobil Pikap Tiba-tiba Terbakar di Jalanan Surabaya

Terlebih lagi, lanjut Eri, di Surabaya telah ditemukan kasus Omicron yang menjangkiti anak-anak.

Hal ini disebabkan oleh tingkat aktivitas dan mobilitas tinggi dari para orangtua atau orang dewasa, yang memicu munculnya kluster keluarga.

Baca juga: Kasus Omicron pada Anak di Surabaya Capai 17,39 Persen, Didominasi Usia 5-17 Tahun

 

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron, gejala Omicron Covid-19.Shutterstock/G.Tbov Ilustrasi Covid-19 varian Omicron, gejala Omicron Covid-19.
Eri meminta orangtua atau orang dewasa tetap memerhatikan penerapan protokol kesehatan selama berada di rumah dan saat mendampingi anak-anak.

Sebab, anak-anak di Kota Pahlawan rawan terpapar varian Omicron.

"Rata-rata anak yang terpapar varian Omicron didominasi usia 5-17 tahun. Kasus Omicron pada anak di Surabaya sebesar 17,39 persen dari total kasus Omicron yang terkonfirmasi di Kota Surabaya," ungkap Eri.

Baca juga: Dosen FK UM Surabaya Beri Tips Cegah Anak Kena Omicron

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengaku, pada beberapa kasus khusus, terdapat masyarakat yang tidak berkenan untuk dievakuasi ke isoter yang telah disediakan Pemkot Surabaya.

"Karena ada yang tinggal sendiri di rumah dan rumah itu sudah memenuhi kriteria sebagai tempat isoter," kata Nanik.

Sesuai dengan arahan dari Wali Kota Eri Cahyadi terkait pendekatan persuasif kepada warga yang terpapar Covid-19, ia bersama jajarannya langsung memberikan edukasi dan pengarahan kepada warga yang terkonfirmasi positif.

"Masyarakat yang terkonfirmasi positif dengan kondisi asimtomatik dan ringan, bisa melakukan isolasi ke isoter. Agar kami bisa memberikan pemantauan intensif kepada pasien, selama dalam perawatan sampai dengan sembuh," terang dia.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini, 15 Februari 2022: Pagi dan Sore Berawan

Ia menjelaskan, berdasarkan data terbaru, pasien Covid-19 yang dirawat di HAH sampai dengan Minggu (13/2/2021) pukul 07.00 WIB, sebanyak 344 pasien.

Sedangkan tingkat kesembuhan harian, dari total pasien yang dirawat sebesar 40-50 persen.

Untuk meningkatkan imunitas pasien, pihaknya mengadakan kegiatan senam bersama, olah nafas, konsultasi psikologis, dan pemberian dukungan pengobatan dan vitamin sesuai keluhan, serta makanan sesuai asupan gizi yang dibutuhkan.

"Juga di dalam kamar difasilitasi TV, WiFi,” jelas dia.

Baca juga: Apa Bedanya Petis Surabaya dan Petis Madura?

Tak hanya itu, untuk tenaga medis yang berjaga di HAH, juga ditambah konsulen dari seluruh spesialistik dengan tiga shift kerja setiap harinya.

"Jumlah dokter yang standby di HAH adalah sebanyak tujuh dokter (dokter umum dan spesialis). Sebagai tindak lanjut, swab di HAH juga dilakukan setiap hari," tutur dia.

Sekadar diketahui, berdasarkan data laman web lawancovid-19.surabaya.go.id kasus positif per Senin (14/2/2022), total kasus pasien aktif sebanyak 3.633 jiwa dengan penambahan kasus aktif sebanyak 1.173 jiwa.

Dengan demikian total kasus positif secara kumulatif ada sebanyak 82.378 jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com