Dia menerangkan, saat rombongan tersebut tiba, ada warga yang sudah memberikan peringatan mengenai kondisi laut.
“Namun, ketua kelompok tetap jalankan ritual, hingga akhirnya anggotanya terseret ombak,” bebernya.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Ambulu AKP Ma’ruf menyampaikan, peserta ritual berasal dari berbagai kecamatan di Jember.
Mereka awalnya berangkat dari Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Jember.
Baca juga: 23 Warga Terseret Ombak Pantai Payangan Jember Saat Ritual, 10 Orang Tewas
Kelompok tersebut tiba di pantai pada Sabtu (12/2/2022) sekitar pukul 23.30 WIB.
Pada Minggu sekitar pukul 00.25 WIB, para peserta ritual terseret ombak.
Berdasarkan keterangan saksi mata, rombongan ritual itu tiba-tiba dihantam oleh ombak besar.
“Menurut saksi mata, tiba-tiba ada ombak besar menghantam lokasi ritual, sehingga semuanya terseret ombak laut selatan," sebutnya, dilansir dari Antara.
Baca juga: 23 Warga Jember Terseret Ombak Saat Ritual di Pantai Payangan, Begini Respons Bupati Hendy
Terkait kasus ini, Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo menuturkan bahwa polisi telah memeriksa tujuh saksi.
“Saat ini ada enam saksi lain sedang jalani pemeriksaan,” jelas Hery.
Baca juga: Ritual Tenangkan Diri Berujung Maut, 11 Orang Tewas Terseret Ombak di Pantai Jember
Ia menambahkan, untuk mengantisipasi kejadian serupa, polisi sudah koordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk memasang papan larangan di lokasi kejadian.
“Kami juga memberdayakan masyarakat sekitar untuk memberikan pengawasan. Bila nanti ada ritual-ritual serupa, bisa disampaikan ke polsek setempat,” tandasnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor: Gloria Setyvani Putri), Kompas TV, Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.