Meski struktur berakhir sejauh 14 meter di ujung timur dari titik awal penggalian di samping saluran irigasi persawahan, tetapi tidak ditemukan adanya sudut.
"Ini terus terang membuat kami agak bingung karena tidak menemukan sudut. Struktur ini sendiri semakin menurun ke arah timur. Apakah ini pagar yang membatasi antar rumah atau pondasi bangunan rumah," kata Nugroho.
Selain menggali struktur yang diduga pagar itu, berangkat dari titik awal temuan struktur, tim juga menggali ke arah utara dan menemukan struktur yang diduga sebagai lantai tersebut.
Struktur lantai yang terbuat dari batu bata sama panjang itu sementara terkuak sepanjang sekitar tiga meter ke arah utara-selatan dan berhimpitan dengan saluran irigasi sawah milik warga sekitar.
Dimulai pagi ini, tim juga mencoba menggali struktur batu bata di titik yang berjarak sekitar 20 meter ke arah barat dari titik awal temuan.
Namun di titik itu, tim hanya menemukan struktur yang terdiri dari susunan batu bata sebanyak dua lapis yang terputus di dua atau tiga sisinya.
Baca juga: Pengatur Lalu Lintas di Kota Blitar Meninggal Mendadak di Teras Masjid Kantor Kemenag
"Untuk galian di sebelah barat itu sepertinya sudah tidak menjanjikan. Mungkin struktur sudah rusak oleh aktivitas pengolahan sawah," kata Nugroho.
Situs Karangtengah berada di area persawahan di Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.
Lokasinya hanya sekitar 100 meter dari pagar bagian belakang RSUD Mardi Waluyo yang dibangun pada awal 2000-an.
Perhatian pada Situs Karangtengah dimulai ketika struktur batu bata kuno terlihat oleh petani pertengahan tahun lalu, karena tanah yang menutupinya tergerus air di saluran irigasi pertanian.
Penggalian pada fase survei penyelamatan telah dilakukan oleh BPCB pada September tahun lalu.
Arkeolog memercayai Situs Karangtengah merupakan kawasan permukiman kuno setidaknya sejak era Kerajaan Majapahit dengan potensi benda cagar budaya tersebar di luasan area lebih dari satu hektare.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.