Terkait adanya kelainan pada organ vital Laila, Nanik belum bisa memastikan. Oleh karena itu, untuk memastikannya, ia bersama jajaran Dinkes Surabaya akan memperbaiki hormonalnya terlebih dahulu.
"Kita belum pastikan ada kelainan organnya. Jadi kita perbaiki dulu dari segi hormonnya," ungkap Nanik.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Surabaya Anna Fajriatin menjelaskan, ia beserta jajarannya juga telah memberikan bantuan berupa sembako dan kebutuhan gizi untuk Lailla pada Kamis (3/2/2022).
Selain itu, Anna akan membantu memberikan pekerjaan untuk ayahanda Laila, Surahman, 41.
"Kami sudah koordinasikan, agar nantinya Pak Surahman bisa mendapat pekerjaan lebih baik lagi. Selain itu, keluarga Pak Surahman sudah kami masukkan ke daftar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan PKH serta BPNT," ujar Anna.
Baca juga: Kisah Pilu Balita Berkelamin Ganda di Surabaya, Tak Bisa Dioperasi karena Kurang Gizi
Yuliani mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Surabaya karena telah peduli dan membantu kesembuhan putri keduanya.
Yuliani berharap, gadis kecilnya itu bisa segera terbebas dari stunting dan sehat seperti anak balita pada umumnya.
"Terima kasih Bu Wali sudah membantu kami. Kami harap anak kami bisa lekas pulih dan sembuh dari penyakitnya," jelas Yuliani.
Sebelumnya diberitakan, kisah pilu dialami Laila Fitriyah, balita di Surabaya, Jawa Timur, yang harus menderita sakit akibat kelainan di tubuhnya.
Sejak lahir pada Maret 2020, anak kedua dari pasangan Surahman (41) dan Yuliani (34) ini memiliki kelamin ganda di tubuhnya. Kondisi tubuhnya juga nampak ringkih.
Berdasarkan penuturan kedua orangtuanya, Fitriyah tak kunjung dioperasi karena kekurangan gizi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.