MALANG, KOMPAS.com - Universitas Brawijaya (UB) terus menggodok rencana perkuliahan tatap muka (PTM) secara hybrid, seiring peningkatan kasus Covid-19 di Kota Malang, Jawa Timur.
Sebelumnya kapasitas perkuliahan dilakukan sekitar 50 persen setiap kelasnya, kini dikurangi menjadi 25 persen.
Kepala Humas UB Kotok Gurito mengatakan, rencana perkuliahan masih terus dirapatkan oleh pihak rektorat.
Baca juga: Hujan dan Angin Kencang di Kota Malang, 1 Mobil Tertimpa Pohon
Rencana pengurangan kapasitas perkuliahan menjadi 25 persen setiap kelasnya menyesuaikan dengan situasi dan perkembangan kasus Covid-19 di Kota Malang.
"PTM masih terus dirapatkan, sementara masih 25 persen yang luring (luar jaringan) dikurangi sebelumnya 50 persen, karena Covid di Kota Malang naik," kata Kotok saat dihubungi via telepon pada Jumat (4/2/2022) pagi.
Berdasarkan data rilis dari Dinas Kominfo Provinsi Jatim, untuk jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Malang yakni 449 kasus atau ada penambahan sebanyak 109 kasus baru pada Kamis (3/2/2022).
Kondisi tersebut menjadikan Kota Malang pada posisi peringkat kedua dalam pemetaan sebaran pasien Covid-19 di Jawa Timur setelah Kota Surabaya.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Bali Meningkat, PTM 100 Persen Dihentikan
Lebih lanjut, Kotok juga mengungkapkan tidak menutup kemungkinan jika perkuliahan tatap muka berjalan dengan lancar, maka bisa saja kapasitas ditambah. Namun hal itu akan menyesuaikan hasil evaluasi setiap minggu.
"Kita akan menyesuaikan kondisi, tidak menutup kemungkinan juga jika nantinya ditemukan warga UB yang positif Covid bisa daring kembali," katanya.
UB diketahui berencana menggelar perkuliahan secara hybrid pada 7 Februari mendatang yakni sebagian mahasiswa melakukan dengan tatap muka dan sisanya tetap daring.
Beberapa syarat bagi mahasiswa dan dosen yang melaksanakan perkuliahan tatap muka utamanya harus sudah vaksinasi dua dosis, kemudian mendapatkan izin dari orangtuanya.
Baca juga: Universitas Brawijaya Gelar Kuliah Tatap Muka Hybrid pada Februari, Begini Ketentuannya
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak kampus juga sudah menyiapkan tempat isolasi mandiri di rumah susun mahasiswa (Rusunawa) UB yang berlokasi di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
"Kita menyiapkan Safe House di Kampus Dieng atau rusunawa, dulu sudah disiapkan tapi tidak jadi, kapasitasnya sekitar 160 tempat tidur mestinya tidak digunakan secara penuh," katanya.
Pihaknya juga melakukan berbagai upaya lain supaya persiapan perkuliahan tatap muka berjalan dengan lancar nantinya. Salah satunya melalui penyelenggaraan vaksinasi booster kepada warga UB.
"Vaksinasi booster terus dilakukan ke depannya, beberapa hari lalu kita bekerja sama dengan TNI AD itu sekitar 1000 dosis, semuanya bertahap baik mahasiswa dan dosen," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.