Abdul Rozak juga sempat berbagi tips, saat merawat Ainun dan adiknya.
Salah satu yang dilakukan adalah melihat potensi yang dimiliki anak dan fokus pada satu bidang yang benar-benar dikuasai atau digemari.
"Kalau bisa itu memang fokus pada satu bidang. Filosofinya itu seperti pohon, sebab dari Allah pohon kelapa kan berbuah kelapa, tidak mungkin macam-macam. Masak ada pohon kelapa kemudian buahnya bisa kurma, apel, anggur, kan tidak ada. Makanya, sebaiknya fokus pada satu bidang saja dengan melihat potensi anak," tutur Abdul Rozak.
Rozak mengaku, sebenarnya sempat mendambakan ada anaknya yang bakal menjadi dokter.
Namun rupanya keinginan ini tidak terkabul, karena Ainun maupun sang adik memilih bekerja dan meniti karir sebagai ahli di bidang IT.
Baca juga: 6 Fakta Menarik Gresik, Kota Wali dengan Maskot Rusa Bawean yang Terancam Punah
Kepala Desa Klotok, Suheri mengaku, bangga memiliki warga seperti Ainun dan keluarga Abdul Rozak, yang telah mengharumkan nama kampung halaman sehingga dikenal banyak orang.
Terlebih saat ini, setelah nama Ainun sempat disebut oleh Presiden Jokowi dalam pidatonya.
"Sebenarnya orang pintar Indonesia yang ada di luar negeri itu kan banyak, tapi kenapa kemarin yang disebut dan dipilih oleh Presiden Jokowi justru nama Ainun. Saya kira ini luar biasa, Presiden menyebutnya pasti juga melalui pertimbangan cukup matang," kata Suheri.
Di mata Suheri, baik Ainun maupun keluarga Abdul Rozak merupakan sosok yang sederhana.
Selain itu, warga setempat memang sudah mengenal bahwa keluarga Abdul Rozak memiliki ikatan kuat dan memegang teguh kebanggaan sebagai warga Nahdlatul Ulama (NU) alias nahdliyin.
"Dengan gaji yang diterima Ainun saat ini, sebenarnya kan mudah saja beli ini-itu, tapi kan enggak dilakukan. Sebab mereka (keluarga Abdul Rozak) memang sosok-sosok sederhana. Selain itu, mereka adalah sosok yang memang bangga sebagai warga NU, terlebih bagi Ainun yang karirnya tengah melejit," tutur Suheri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.