Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Sapi Ternak Milik Warga Sampang Terserang Virus BEF

Kompas.com - 31/01/2022, 11:23 WIB
Priska Sari Pratiwi

Editor

Sumber Antara

SAMPANG, KOMPAS.com - Sejumlah sapi ternak milik warga Sampang, Jawa Timur, dilaporkan banyak yang mati akibat terserang virus bovine epimeral fever (BEF), yakni salah satu jenis penyakit virus arbo yang penularannya melalui vektor nyamuk.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta-KP) Pemkab Sampang Suyono mengatakan, temuan sapi ternak warga yang mati berawal dari salah satu dusun di Desa Kara, Kecamatan Torjun.

"Saat ini, sudah menyebar ke dusun lainnya, dan sudah meluas desa-desa sekitarnya," kata Suyono, dikutip dari Antara, Senin (31/1/2022).

Baca juga: Seorang Perempuan Hamil di Sampang Diduga Positif Covid-19 Varian Omicron, Ini Kata Dinkes

Pihaknya telah menerjunkan tim khusus ke lokasi, termasuk sejumlah dokter hewan untuk mendalami kasus penyakit hewan tersebut.

Menurut Suyono, berdasarkan hasil laporan sementara, matinya sapi milik warga di Desa Kara tersebut memang disebabkan oleh penyakit akibat serangan virus yang ditularkan oleh gigitan nyamuk kandang culex sp.

"Nama penyakitnya, yaitu penyakit BEF. Ada juga yang menyebut dengan virus BEF," jelasnya.

Suyono menuturkan, serangan penyakit tersebut sudah pernah ada di Kabupaten Sampang dan di tiga kabupaten lain di Pulau Madura.

"Tapi yang terjadi kala itu, hanya mengakibatkan hewan ternak sakit biasa dan sembuh ketika dilakukan penanganan dengan memberikan suntikan vitamin," katanya.

Sementara yang terjadi saat ini, sambung dia, justru menyebabkan kematian pada sapi.

"Yang sampai mati, ya baru-baru ini. Kalau sebelumnya, hanya sakit biasa dan ketika diberi suntikan vitamin, sapi itu sembuh dan itu dilaporkan di beberapa daerah, seperti Kecamatan Ketapang," katanya.

Baca juga: Belum Genap Sepekan di Awal Tahun, 6 Kasus DBD Ditemukan di Sampang

Ia menjelaskan, untuk mencegah penyebaran virus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk ini, pihaknya meminta para peternak agar rajin membersihkan area kandang dan sekitarnya, termasuk rajin melakukan 3M, sebagaimana mengantisipasi penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang juga disebabkan oleh gigitan nyamuk.

"3M itu maksudnya, rajin menguras air mandi secara berkala, mengubur barang bekas dan menutup tempat penampungan air," tuturnya.

Akibat serangan virus BEF pada sapi ternak tersebut, para peternak sapi di Desa Kara dan di beberapa desa lain di Sampang mengaku rugi puluhan juta rupiah.

"Kalau sapi ini kan modalnya banyak, minimal Rp 10 juta, berbeda dengan kambing," kata Sanirin, salah seorang peternak sapi di Desa Kara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com