BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sepuluh wanita duduk melingkar di atas tikar yang digelar di pasir Pantai Bangsring, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (27/1/2022).
Bukan wisatawan yang sedang piknik, mereka merupakan warga sekitar anggota kelompok Bank Sampah Telok Lemak di desa setempat.
Suara obrolan terdengar dari balik masker yang mereka kenakan. Sementara tangan-tangan yang terbungkus sarung karet, mengguntingi masker bekas dalam wadah kresek.
Baca juga: 7 Fakta Menarik Banyuwangi, dari Kerajaan Blambangan hingga Legenda Sri Tanjung
Sebagian melakukannya sembari mengawasi anak-anak yang tengah bermain di garis pantai. Mereka hendak menyuling sampah masker menjadi bahan bakar minyak (BBM).
"Ini karetnya dan kawatnya dipisahkan dulu, baru digunting. Sebelumnya masker sudah disterilkan," kata Ketua Bank Sampah Telok Lemak, Rukinah saat ditemui, Kamis.
Masker-masker sekali pakai itu mereka dapatkan dari sampah para pengunjung destinasi wisata Bangsring Under Water dan bekas pemakaian sendiri.
Masker kemudian disterilkan dengan cara merendamnya dalam air bercampur pemutih pakaian selama lima menit, lalu dijemur.
Masker yang sudah tergunting kecil-kecil kemudian dimasukkan ke dalam tangki mesin penyuling mini dengan metode pirolisis.
Api pemanas tangki dari gas LPG lalu dinyalakan.
Baca juga: Minyak Goreng Rp 14.000 di Minimarket Banyuwangi Habis Diserbu Warga
Jarum monitor suhu pun mulai bergerak naik, seiring semakin panasnya suhu di dalam tangki.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.