MALANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau penjualan minyak goreng dengan harga Rp 14.000 di toko ritel modern di Kota Malang empat hari lalu.
Ternyata, belum semua toko di Kota Malang menjual minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter hari ini.
Seperti salah satu pedagang sembako di Pasar Besar Kota Malang, Afi Riskia. Hingga Selasa (25/1/2022), Afi belum bisa menjual minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter.
Afi mengaku bingung mencari stok minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter. Di toko grosir langganannya, belum ada minyak goreng yang dijual seharga Rp 14.000 per liter.
"Sebenarnya pedagang di pasar ini mau saja menjual dengan harga itu, tapi kami tanya di grosiran enggak ada," kata Afi di Malang, Selasa.
Saat ini, minyak goreng yang dijual di toko Afi merupakan stok lama sebelum aturan harga Rp 14.000 per liter terbit.
Baca juga: Pagar Tembok di Malang Dinilai Putus Interaksi Sosial, Warga Naiki Tangga jika Ingin Berkunjung
Di tokonya, Afi menjual minyak goreng dengan harga Rp 19.500 per liter.
"Masalahnya dari grosir masih Rp 19.000, kalau di pasar sendiri belum masuk kalau harga minyak turun," ujarnya.
Sedangkan harga dua liter minyak goreng rata-rata mencapai Rp 40.000.
Tidak jarang, ada saja pembeli yang menanyakan harga minyak goreng murah itu. Namun, dirinya sebagai pedagang sempat merasa bingung.
"Pembeli juga sempat menanyakan 'kok harganya enggak sama, sedangkan di pasar modern ada' tapi kami juga bingung kita ngambil di mana," ujarnya.
Penjualan minyak goreng di toko Afi pun menurun sekitar 30 persen. Afi tak berani mengambil banyak stok minyak goreng.