KOMPAS.com - Mungkin bagi sebagian orang, apa yang dilakukan warga Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep, Jawa Timur, merupakan hal yang tak lazim.
Mereka tidur di pasir, terlelap bak beristirahat di atas kasur empuk.
Namun, itu lah kenyatannya. Tradisi ini telah ada sangat lama hingga menjadi ikon Desa Legung.
Baca juga: 9 Suku Tertua Indonesia. Ada yang Berusia 1 Juta Tahun
Desa berjuluk "Kampung Pasir" ini memang memiliki tradisi unik dan mungkin satu-satunya di Indonesia.
Bukan tanpa sebab warga Desa Legung tidur di atas pasir. Masyarakat di sana percaya, tidur di pasir merupakan warisan budaya leluhur.
Baca juga: Ini Komik Pertama di Indonesia, Sudah Terbit Sebelum Kemerdekaan
Selain itu juga dipercaya bisa menjadi sumber terapi kesehatan agar terhindar dari banyak penyakit.
Tak hanya itu, ada juga yang menjadikan pasir sebagai tempat untuk melahirkan.
Ida (38), warga RT 3 RW 4 Desa Legung Timur, menceritakan kisahnya itu.
Ketika melahirkan anak pertamanya, Ahmad Zainuri di klinik, dia sangat tersiksa. Badan pegal-pegal dan lemas.
Ida bahkan menyimpan trauma sampai sempat terpikir untuk tidak hamil lagi.
Namun, beberapa tahun kemudian, dia hamil tua. Atas saran banyak orang, Ida mencoba melahirkan di atas kasur pasir dengan bantuan dukun yang biasa membantu perempuan melahirkan.
“Sama sekali tidak sakit, lancar. Badan juga tidak lemas. Mungkin karena semua badan saya ‘dipegang’ pasir,” kata Ida, dikutip dari Kompas.id, yang tayang 15 Desember 2019.
Bukan sembarang pasir
Ida mengatakan, pasir yang biasa digunakan warga desa berasal dari tepi pantai Lombang, sekitar 4 kilometer dari Legung Timur.