Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unesa Akui Lakukan Panggilan Video Tak Senonoh kepada Mahasiswinya

Kompas.com - 10/01/2022, 19:45 WIB
Ghinan Salman,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Tim dari Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sudah memanggil dan meminta keterangan terhadap dosen terduga pelaku kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi.

Pemanggilan itu dilakukan setelah Unesa mengetahui adanya informasi dugaan kasus kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh dosen di Jurusan Hukum.

"Tim sudah melakukan pemanggilan dan meminta keterangan terhadap para terduga pelaku dan para penyintas," kata Ketua Humas Unesa, Vinda Maya Setyaningrum saat menggelar konferensi pers di Lobby Rektorat Unesa Kampus Lidah Wetan, Senin (10/1/2022).

Baca juga: Oknum Dosen Unesa Diduga Lecehkan Mahasiswi, Lakukan Catcalling hingga Panggilan Video Tak Senonoh

Pihaknya sudah membentuk tim investigasi yang terdiri dari unsur Satgas PPKS dan Jurusan Hukum, Fakutas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH), Unesa.

Ia menegaskan, tim investigasi akan mengusut secara cepat dan tepat kasus tersebut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, dosen terduga pelaku berinisial H mengakui pernah melakukan panggilan video tidak senonoh kepada korban.

"Terduga pelaku H mengakui hal itu (panggilan video tanpa mengenakan pakaian atas) kepada korban (mahasiswi berinisial A)," ucap Vinda.

Baca juga: Dosen Unesa yang Diduga Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi Dinonaktifkan

Saat ditanya apakah dosen H pernah memaksa mencium korban saat bimbingan skripsi, Vinda memilih irit bicara.

Ia hanya menyampaikan akan melakukan investigasi secara mendalam terkait informasi tersebut.

"Saat ini masih kami investigasi. Tiga hari maksimal selesai, mohon waktu," kata Vinda.

Vinda memastikan bahwa dalam penanganan kasus ini, Unesa menjunjung tinggi prinsip keberpihakan kepada korban.

Ia pun mengapresiasi dan berterimakasih kepada korban yang telah berani menyuarakan kekerasan seksual itu ke publik.

"Kami berharap penyintas berani bersuara dan melakukan pengaduan atas kekerasan seksual yang mereka alami, dengan jaminan Unesa memberikan perlindungan kerahasiaan identitas, pendampingan psikologis maupun pendampingan secara hukum," jelasnya.

Saat ini, dosen berinisial H yang diduga menjadi pelaku kekerasan seksual tersebut dinonaktifkan mulai hari ini, Senin (10/1/2022).

Baca juga: Unesa Bentuk Tim Usut Dugaan Pelecehan Seksual Dosen pada Mahasiswa Saat Bimbingan Skripsi

Vinda mengatakan, keputusan itu diambil untuk mempermudah penanganan dugaan kasus kekerasan seksual itu.

"Berdasarkan keputusan rapat antara pimpinan rapat yang langsung dipimpin Rektor Unesa, Prof Nurhasan bersama tim investigasi, bahwa selama proses investigasi berlangsung, demi kelancaran pemeriksaan, terduga pelaku dinonaktifkan per hari ini, Senin (10/1/2022)," imbuh dia.

Sebelumnya diberitakan, muncul kasus dugaan dosen melecehkan mahasiswinya di Unesa.

Kasus tersebut mencuat ke publik setelah sebuah akun anonim di media sosial Instagram @dear_unesacatcallers mengunggah kronologi kasus kekerasan seksual tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

May Day di Surabaya, 136 Kendaraan Buruh Jatim Terjaring ETLE

May Day di Surabaya, 136 Kendaraan Buruh Jatim Terjaring ETLE

Surabaya
Wali Kota Blitar Santoso Pensiun jika Tak Dapat Rekomendasi PDI-P untuk Pilkada 2024

Wali Kota Blitar Santoso Pensiun jika Tak Dapat Rekomendasi PDI-P untuk Pilkada 2024

Surabaya
Tabur Bunga di Makam Marsinah, 'Pahlawan Buruh' Asal Nganjuk

Tabur Bunga di Makam Marsinah, "Pahlawan Buruh" Asal Nganjuk

Surabaya
Pelajar Asal Lamongan Tewas Tenggelam di Waduk Gresik

Pelajar Asal Lamongan Tewas Tenggelam di Waduk Gresik

Surabaya
Anggota DPRD Jatim Daftar Bacabup ke DPC PKB Jember

Anggota DPRD Jatim Daftar Bacabup ke DPC PKB Jember

Surabaya
Buruh Kepung Kantor Gubernur Jatim, Polisi Alihkan Arus Lalu Lintas

Buruh Kepung Kantor Gubernur Jatim, Polisi Alihkan Arus Lalu Lintas

Surabaya
Warga Mengeluh Ditolak Petugas Saat Memperpanjang SIM, Kapolres Madiun: Tak Boleh Terjadi

Warga Mengeluh Ditolak Petugas Saat Memperpanjang SIM, Kapolres Madiun: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Tengah Kota Surabaya Macet, Ratusan Buruh Berhenti di Tunjungan Plaza Saat Aksi 'May Day'

Tengah Kota Surabaya Macet, Ratusan Buruh Berhenti di Tunjungan Plaza Saat Aksi "May Day"

Surabaya
Nestapa Buruh Angkut Garam di Madura, Bayaran Kecil dan Perlindungan Minim

Nestapa Buruh Angkut Garam di Madura, Bayaran Kecil dan Perlindungan Minim

Surabaya
Jelang Porprov Jatim 2025, Pemkot Batu Bakal Bangun Jalur Lintas Olahraga BMX

Jelang Porprov Jatim 2025, Pemkot Batu Bakal Bangun Jalur Lintas Olahraga BMX

Surabaya
Remaja Dicabuli Teman Barunya, Orangtua Korban Tahu dari Video yang Beredar

Remaja Dicabuli Teman Barunya, Orangtua Korban Tahu dari Video yang Beredar

Surabaya
Dirumorkan Maju sebagai Cabup, Pj Bupati Probolinggo Akhirnya Buka Suara

Dirumorkan Maju sebagai Cabup, Pj Bupati Probolinggo Akhirnya Buka Suara

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com