Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Sirene dan Lampu Mati, Mending Dirobohkan Saja Tiangnya"

Kompas.com - 10/01/2022, 13:22 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Sebuah video pria memprotes Polsuska soal lampu dan sirene perlintasan kereta api muncul setelah mobil Honda Jazz tertemper Kereta Api Matarmaja di perlintasan tanpa palang di Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Sabtu (8/1/2022).

Pengemudi sekaligus penumpang tunggal Gito (49) selamat, meski mobilnya mengalami kerusakan parah.

Sebab, bagian belakang mobilnya tertemper lokomotif KA Matarmaja yang melaju dari arah Malang ke arah Kota Blitar.

Baca juga: Kronologi Honda Jazz Tertabrak Kereta Api di Blitar, Pengemudi Selamat meski Mobil Ringsek

Minta tiang dirobohkan saja

Roda belakang mobil itu sebenarnya sudah berhasil melewati rel kereta api di perlintasan tersebut, tetapi kereta sudah terlalu dekat.

Meski demikian, kerusakan mobil tidak hanya di bagian belakang, tapi juga di bagian samping dan depan.

Sebab, begitu bagian belakang mobil tertabrak lokomotif, mobil berputar dan membentur pagar besi di sekitar perlintasan.

Pada satu rekaman video yang diterima Kompas.com dari Seksi Humas Polres Blitar terkait kecelakaan tersebut, terlihat seorang pria di lokasi kejadian berbicara kepada seseorang berseragam Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) dengan nada protes.

"Ini lho Pak, lampu dan sirinenya itu tidak pernah menyala. Kalau tidak diperbaiki, lebih baik tiangnya ini dirobohkan saja enggak apa-apa. Kejadian di sini itu sudah sering sekali," kata pria berbaju biru itu dalam Bahasa Jawa.

Baca juga: Honda Jazz Ringsek Tertemper KA Matarmaja di Blitar, Kades Soroti Padamnya Lampu dan Sirine Perlintasan

Penjelasan polisi

Staf Humas Polres Blitar Bripka Didik Dwi membenarkan video tersebut direkamnya di lokasi kecelakaan.

Tujuan perekaman video itu, kata Didik, sebenarnya untuk memberikan gambaran posisi dan kondisi kendaraan yang tertemper kereta api tersebut.

Namun secara kebetulan, kamera menangkap protes warga sekitar lokasi yang sedang memrotes matinya lampu dan sirene perlintasan.

"Kami tidak tahu identitas warga tersebut namun dipastikan dia adalah warga yang tinggal di sekitar perlintasan. Karena dia tahu persis lampu dan sirene tidak pernah menyala dan sering terjadi kecelakaan di situ," ujar Didik saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (10/1/2022).

Baca juga: Uji Coba Lancar, PTM 100 Persen di Blitar Bakal Digelar Tanpa Sif

 

Lampu dan sirene mati lebih berbahaya

Mengomentari video tersebut, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Blitar AKP I Putu Angga Feriyana mengaku sependapat dengan logika yang disampaikan warga tersebut.

"Mungkin orang yang hendak melintas perlintasan itu akan lebih berhati-hati jika tahu lampu dan sirene mati," kata Angga kepada Kompas.com.

Menurut Angga, jika belum ada rencana perbaikan lampu dan sirene di perlintasan tersebut, akan lebih baik jika tiang penyangga lampu dan sirene sementara dicabut.

"Logika sederhananya kalau tidak ada tiang lampu dan sirene maka orang yang hendak melintas akan lebih berhati-hati dan tidak lagi mengandalkan peringatan dari lampu dan sirene yang ternyata mati itu," jelasnya.

Baca juga: Kasus Demam Berdarah Kabupaten Blitar Turun Drastis pada 2021, Seorang Anak Meninggal

Angga berjanji pihaknya akan segera memfasilitasi pertemuan dengan pihak-pihak terkait, yakni PT Kereta Api Indonesia dan Dinas Perhubungan, untuk membicarakan kemungkinan pencabutan peralatan lampu dan sirene tersebut.

"Yang kami akan usulkan memang sebaiknya mencabut saja tiang itu kalau memang tidak ada rencana perbaikan. Ini salah satu opsi," ujarnya.

Baca juga: PM Blitar Selidiki Dugaan Penipuan oleh Seseorang yang Mengaku Anggota TNI

Sebelumnya, Kepala Desa Pasirharjo Chusana mengatakan, terdapat dua perlintasan kereta api tanpa palang pintu di wilayah Desa Pasirharjo DAN semuanya mengalami kerusakan lampu serta sirene peringatan.

"Sudah lama sudah lebih dari enam bulan rusaknya. Sudah sering kita laporkan ke Dishub kabupaten dan Polsuska itu ya sering kita lapori," ujarnya.

Namun, kata dia, hingga kini tidak kunjung ada perbaikan.

Chusana mengatakan, menurut pihak Dishub Kabupaten Blitar, perawatan dan perbaikan perlintasan tanpa palang pintu itu merupakan kewenangan Dishub Provinsi Jawa Timur. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com