KOMPAS.com - Oknum dosen berinisial H di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) diduga melakukan pelecehan terhadap sejumlah mahasiswi.
Pelecehan seksual itu dilakukan dosen H saat bimbingan skripsi. Kasus tersebut terungkap setelah akun atas nama @dear_unesacatcallers mengunggah kronologi kasus kekerasan seksual itu.
Saat dikonfirmasi, pihak kampus Unesa mengaku sedang melakukan penyelidikan internal.
Baca juga: Fakta di Balik Video Viral Pria Tendang dan Buang Sesajen Ruwatan Erupsi Gunung Semeru
"Tim melakukan investigasi dan mengumpulkan bukti-bukti terhadap dugaan tindakan kekerasan seksual ini," kata Ketua Humas Unesa Vinda Maya Setyaningrum, Jumat (7/1/2022).
Selain itu, kampus berjanji akan menindak tegas pelaku jika dugaan kasus kekerasan seksual itu terbukti.
"Ini proses diusut (jumlah korban pelecehan seksual). Dari pengaduan yg masuk, kami sedang kumpulkan bukti-bukti," tutur dia.
Baca juga: Dosen Unesa Diduga Lakukan Pelecehan Seksual pada Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
Berdasar penjelasan di akun @dear_unesacatcallers, dugaan pelecehan seksual itu menimpa mahasiswa berinisial A yang sedang melakukan bimbingan skripsi kepada dosen H pada tahun 2010.
Dalam unggahannya, akun tersebut menduga pelecehan terjadi di lingkungan Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Unesa.
Baca juga: Belum Dilaporkan ke Polisi, Pelecehan Seksual di UMY Masih Diinvestigasi Internal
"Di sana hanya ada korban A dan dosen berinisial H karena memang hari sudah sore. Seperti pada umumnya, mahasiswa sering menunggu waktu senggang dosen untuk bimbingan skripsinya," tulis akun tersebut, yang diunggah pada Jumat.
Saat bimbingan skripsi itu, A juga sempat mendapat catcalling dari dosen H, yaitu "kamu cantik".
Setelah itu A mengaku juga hendak dicium oleh oknum dosen itu. Hal itu membuat mahasiswi A trauma.
"Sejak kejadian itu, korban A selalu merasa ketakutan jika harus bimbingan skripsi. Padahal dia harus menyelesaikan revisi skripsi sebelum tenggat akhir SPK (Surat Penetapan Kelulusan)," kata akun tersebut.
Sementara itu, akun tersebut juga menjelaskan bahwa A bukanlan satu-satunya korban.
Seorang mahasiswi lainnya juga sempat mendapat perlakuan tak senonoh dari dosen H melalui panggilan video dengan bertelanjang dada.
"Korban mengangkat panggilan video dari pelaku karena di sini ada relasi kuasa. Dosen dan mahasiswa," imbuh akun itu.
(Penulis : Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor : Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.