Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Upaya Mahasiswa Undip Membudidayakan Lobster

Kompas.com - 09/01/2022, 18:30 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ahmad Su'udi ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Destinasi wisata pantai Grand Watudodol (GWD) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tak hanya untuk pelesir para pengunjung.

Sejumlah kegiatan pengembangan ilmu kebaharian juga dilakukan di sana. Misalnya asesmen terumbu karang, penelitian pariwisata, hingga uji coba budidaya lobster.

Budidaya lobster dilakukan dengan dua cara, yakni di darat dengan bak-bak yang tersusun dalam rak, dan di laut dengan keramba bawah air.

Baca juga: Berkedok Tempat Jual Ikan Hias, Rumah Penampungan Benih Lobster di Sumsel Digerebek, 13 Orang Ditangkap

M Chusnan Ma'arif adalah mahasiswa semester 3, Magister Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, yang melakukan uji coba dan penelitian tersebut.

"Di sini salah satu yang kami kembangkan adalah metode resirkulasi. Metode ini sesuai Permen KP Nomor 17 Tahun 2021, tentang segmentasi usaha budidaya lobster di Indonesia," Arif dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/1/2022).

Terdapat 24 bak dengan sirkulasi air laut yang terus bergerak, yang masing-masing berisi 36 ekor benih lobster atau benur.

Benur yang dimasukkan bisa dari berbagai jenis, yang berukuran 0,4 hingga 0,6 gram dan sudah memiliki pigmen warna.

Baca juga: Melihat Budidaya Lobster Para Pelaku Wisata dan Mantan Nelayan Illegal Fishing di Banyuwangi

Arif mengatakan benih-benih lobster didapatkannya dari nelayan di sejumlah titik pesisir di Banyuwangi.

Budidaya benur di darat itu berlangsung selama 4 hingga 5 bulan, yakni hingga lobster memiliki bobot 5 sampai 10 gram.

"Selama masa budidaya harus terus dikontrol suhunya, sanitasinya, disolved oxygen, dan lainnya," kata Arif lagi.

Mahasiswa penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan itu, mengatakan setelah menetas dari bak, benur dimasukkan keramba dan di budidaya dalam laut.

Budidaya di dasar laut itu dilakukan selama 5 bulan, mereka harus rutin memeriksa dan memberi makan.

Lobster jenis pasir akan dipanen setelah berbobot 150 gram, dan jenis lainnya 200 gram. Bobot tersebut menjadikan lobster layak diekspor.

Baca juga: Polda Jateng Gagalkan Penyelundupan 9.000 Benih Lobster Senilai Rp 2,3 Miliar

Bersama Kelompok Usaha Bersama (KUB) Pesona Bahari yang mengelola Pantai GWD, penelitian Arif itu menghasilkan 40 kilogram per keramba.

Total sekali panen, mereka menghasilkan 2,5 hingga 3 kwintal lobster, dengan kisaran harga Rp 400 sampai Rp 500 ribu per kilogram. Harga bisa naik ataupun turun setiap waktu.

"Harga bisa lebih tinggi apabila ukuran lobster lebih besar. Biasanya lobster-lobster siap panen tersebut diekspor ke Singapura," ucap Arif.

Kepala Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Bangsring Banyuwangi, Achmad Subijakto mengatakan, lobster Banyuwangi memiliki kualitas ekspor.

Baca juga: Sebanyak 70.000 Benih Lobster Senilai Rp 7 Miliar Asal Jabar Gagal Diselundupkan ke Jambi

Terlebih lobster budidaya di perairan utara Banyuwangi, ternyata juga memiliki kondisi seperti lobster yang tumbuh alami dan tertangkap di usia dewasa.

Badan di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) itu pun berniat mendirikan Lobster Center di Banyuwangi.

"Hasilnya cukup mengagetkan kami, ternyata kualitasnya mutu alam. Jadi meskipun budidaya, kualitasnya seperti tangkapan. Layak ekspor. Produksinya meningkat tajam. Bahkan sudah rutin ekspor ke Singapura, Taiwan, Hong Kong, dan berbagai negara lainnya," kata Subijakto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com