Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

38 RS Rujukan Covid-19 di Surabaya Berstatus Waspada Cegah Penularan Omicron

Kompas.com - 05/01/2022, 17:45 WIB
Ghinan Salman,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina memastikan seluruh jajarannya telah siap untuk mencegah, mengantisipasi, hingga melakukan penanganan terhadap mutasi virus Covid-19 varian Omicron.

Menurut Nanik, saat ini seluruh rumah sakit dan rumah sakit darurat di Kota Surabaya sedang dalam status waspada terhadap sebaran varian Omicron.

"Rumah sakit itu semuanya waspada dan kita siap, tapi mudah-mudahan tidak sampai ada lonjakan kasus (varian Omicron)," kata Nanik di Surabaya, Rabu (5/1/2022).

Baca juga: Varian Omicron Ditemukan di Surabaya, Polda Jatim Tingkatkan Pemeriksaan di Sejumlah Titik

Dia menjelaskan, total ada sebanyak 38 RS rujukan Covid-19 di Kota Surabaya. Semuanya sudah disiapkan untuk mengantisipasi dan menghadapi potensi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron ini.

"Dari total 38 RS rujukan Covid-19 di Surabaya, kami juga telah menyiapkan sebanyak 2.886 tempat tidur," ujar Nanik.

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan Hotel Asrama Haji (HAH) yang disiapkan sebagai tempat isolasi atau karantina terpusat (isoter) pasien terkonfirmasi Covid-19 maupun terkonfirmasi varian Omicron dengan gejala ringan maupun tak bergejala.

"Di HAH, jumlah tempat tidur yang disiapkan untuk pasien ada sebanyak 899 tempat tidur," katanya.

Baca juga: 5 Fakta Kasus Omicron di Surabaya, Pasien Pulang Berlibur dari Bali hingga Cucu Positif Covid-19

Kasus Omicron masih dua orang

Sampai saat ini, dia menyebut bahwa jumlah warga yang terinfeksi varian Omicron masih berjumlah dua orang. Belum ada penambahan kasus baru.

Namun, pihaknya masih menunggu hasil tracing dari sampel kontak erat pasien terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron.

Jika hasilnya ada yang positif, maka pasien tersebut akan dikarantina di tempat yang sudah disediakan Pemkot Surabaya.

Jika pasien tidak bergejala atau hanya bergejala ringan, maka akan ditempatkan di Hotel Asrama Haji.

Jika ditemukan pasien Covid-19 yang bergejala sedang hingga berat, maka pasien tersebut akan segera dirujuk ke RS rujukan Covid-19 di Surabaya.

"Namun, kami berharap kasus ini (varian Omicron) tidak sampai menyebar. Makanya, kami siapkan sejumlah langkah dan penanganan untuk mengantisipasi itu," jelas Nanik.

Baca juga: Hasil Tes Negatif, 11 Petugas Hotel di Bali yang Kontak dengan Pasien Omicron Asal Surabaya Dikarantina

Nanik menambahkan, dua pasien yang terinfeksi varian Omicron saat ini masih dirawat secara intensif di salah satu rumah sakit di Kota Surabaya.

Dia memastikan bahwa kedua pasien saat ini dalam kondisi baik.

"Pasien Omicron saat ini sedang menjalani isolasi di RS dengan kondisi baik dan bergejala ringan. Sedangkan pasien dengan kasus probabel Omicron juga menjalani isolasi di RS. Kondisinya baik dan tidak bergejala," tutur Nanik.

Dia meminta seluruh masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan, baik saat berkegiatan maupun saat berada di dalam rumah. Hal ini untuk mencegah adanya penularan Covid-19, terutama varian Omicron.

"Tetap kita perketat penerapan protokol kesehatan, kemudian kita juga melakukan tracing," kata Nanik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com