BLITAR, KOMPAS.com - Komplotan pencuri spesialis hewan ternak menjarah ratusan ekor bebek milik Joni (28), warga Desa Bumirejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
Joni mengetahui bebeknya raib saat hendak memberi makan ternaknya di kadang, Selasa (4/1/2022) pagi.
"Sekitar pukul lima pagi saya ke kandang mau kasih makan bebek, tapi kandang sudah kosong. Saya sudah curiga sebelumnya karena biasanya menjelang waktunya makan pagi mereka sudah ramai sekali," ujar Joni di rumahnya, Rabu (5/1/2022).
Menurut Joni, pencurian dilakukan saat orang di rumahnya telah tidur pada Selasa dini hari. Saat hendak tidur, Joni masih mendengar suara bebek di kandang.
Joni menambahkan, dari sekitar 400 ekor bebek yang dimiliki, tersisa 50 unggas yang tidak produktif bertelur.
"Jadi yang mereka curi sekitar 350 ekor bebek yang semuanya masih produktif," ujarnya.
Baca juga: Warga Tutup Akses Menuju Pabrik Gula di Blitar, Minta Jalan yang Rusak Parah Diperbaiki
Kata Joni, ratusan bebek yang dibawa kabur pencuri bernilai sekitar Rp 25 juta.
Spesialis pencuri bebek
Joni heran, tak ada suara berisik saat ratusan bebek miliknya digasak pencuri. Padahal, biasanya bebek mengeluarkan suara keras, apalagi jika jumlahnya ratusan ekor.
"Saya atau istri saya kok ya tidak dengar dan terbangun," ujarnya.
Joni yakin kawanan pencuri adalah para spesialis pencuri hewan ternak yang tahu cara memegang hewan ternak dengan baik.
Terlebih, kata dia, para pencuri harus berpindah dari satu kandang ke kandang lain karena bebek-bebek itu diletakkan di empat kandang meskipun jarak antar kandang berdekatan.