Meski tidak terdapat bukti, Bambang menduga bungkusan itu dilemparkan oleh pelaku yang mengendarai sepeda motor dari luar Lapas.
"Perkiraan dilempar siang kemudian pelaku langsung pergi karena petugas jaga pagi tidak menemukan ini," ujarnya.
Bambang mengakui akan sulit mengejar pelaku pelemparan karena kebetulan kamera pengawas di sekitar titik lokasi pelemparan sedang dalam perbaikan.
"Kebetulan CCTV di titik itu kabelnya sedang dicopot dan akan diganti kabel baru. Sore ini sebenarnya perbaikan sudah selesai," ujarnya.
Baca juga: Polisi Turun Tangan Usut Kasus Temuan Sabu di Lapas Blitar
Bambang mengatakan, terdapat 24 kamera CCTV di lingkungan Lapas, namun kebanyakan tidak berfungsi karena sedang dalam proses perbaikan.
Kata Bambang, proses perbaikan dimulai sekitar empat hari yang lalu.
Dia mengakui perbaikan CCTV memakan waktu lama karena kerusakan CCTV sudah menjadi persoalan ketika terjadi pelemparan sabu dari luar ke dalam Lapas pada akhir Oktober.
Sebelumnya, pada 25 Oktober 2021 lalu, petugas jaga menemukan benda mencurigakan di depan Blok C2 yang ternyata berisi sabu seberat 0,26 gram.
Pihak Lapas dan polisi kesulitan mengungkap kasus itu dengan alasan kamera CCTV di sekitar lokasi tidak berfungsi.
Supriyanto maupun Tatang mengakui hingga kini belum memperoleh petunjuk terkait pelaku dan orang yang dituju dari kasus pelemparan sabu tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.