"Jadi setelah adonan bercampur rata usai dipanaskan di panci, kemudian didinginkan sebentar, baru dibekukan di lemari es untuk dapat hasil yang diharapkan," kata Safah.
Melalui makanan olahannya, Safah ingin masyarakat mengetahui manfaat daun kelor yang masih belum banyak diketahui orang.
"Saya berinisiatif mengolah daun kelor menjadi es gabus agar lebih enak dikonsumsi, sehingga banyak orang yang suka dan akhirnya tahu tanaman kelor dan berbagai manfaatnya," tutur Safah.
Safah mengatakan, manfaat daun kelor tidak sekadar mengandung antioksidan, namun juga beberapa zat yang berpengaruh baik bagi kesehatan tubuh.
"Di antaranya adalah, sebagai sumber alami senyawa anti kanker. Selain itu, daun kelor juga mengandung antioksidan, vitamin, mineral, asam folat, kalsium dan zat besi yang baik untuk tubuh," kata Safah.
Faridah Lutfiatul Jannah (27), salah seorang staf pengajar di SD Mugeb yang sudah sempat mencicipi hasil kreasi Safah mengatakan, es gabus dari daun kelor ini memiliki rasa yang seperti teh hijau.
"Rasanya matcha, mirip-mirip kayak seperti teh hijau," ujar Faridah.
Baca juga: Tim Identifikasi Jembatan Kacangan yang Ambruk di Gresik Terkendala Debit Air Kali Lamong
Faridah menjelaskan, selain menjadi yang terbaik dalam ajang bertaraf nasional kali ini, Safah beberapa kali juga sudah sempat berprestasi di beberapa lomba yang diadakan. Baik lomba berskala kabupaten, provinsi hingga nasional.
"Kalau Safah ini tidak kali ini saja, sudah beberapa kali berprestasi. Pernah juara menyanyi, pernah juga juara lomba Bahasa Jepang tingkat nasional," tutur Faridah.
Hasil karya Safah yang diberi label 'wonderful ice' dalam ajang DKAI 2021 tersebut, mendapat apresiasi dari jajaran sekolah.
Kepala SD Mugeb M. Nor Qomari berharap, raihan tersebut sebagai pembangkit semangat pemacu siswa lain dalam berprestasi.
"Semoga capaian ini memberikan inspirasi untuk terus belajar dan berani menunjukkan potensi diri. Oleh karena itu, harus terus bergembira dalam belajar dan berani mencoba hal baru," kata Ari, sapaan M. Nor Qomari.
Ari berharap, inovasi dan kreasi yang sudah dilakukan oleh Safah dapat menular kepada siswa-siswi yang lain, sehingga menjadi budaya di lingkungan SD Mugeb, termasuk pula menjadi kearifan lokal yang patut untuk dihargai.
"Ide ini sangat bagus, bisa mengkreasi kearifan lokal berupa daun kelor yang tumbuh subur di ekowisata SD Mugeb. Kreasi ini menjadi jajanan tradisional berupa es gabus yang enak dan unik, sehingga lebih punya nilai dan masyarakat juga bisa merasakan manfaat daun kelor," tutur Ari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.