PROBOLINGGO, KOMPAS.com - M, bocah laki-laki berusia enam tahun, meninggal dunia setelah tenggelam di kolam renang SBK milik BUMDes Sumberkembar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
M tenggelam diduga karena kelalaian pengawasan orangtua.
Kapolsek Pakuniran AKP Tavip mengatakan, M tewas tenggelam saat ayahnya, R, sedang ke kamar mandi.
Sementara ibu M, yakni S, tengah asyik bermain ponsel. Akibatnya, M luput dari pengawasan.
Baca juga: Penggerebekan Rumah Petani di Probolinggo, Polisi Temukan 6 Sepeda Motor Curian
"S main HP sambil menjaga adik M yang juga ikut mandi di kolam," kata Tavip saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (25/12/2021).
Tavip menuturkan, peristiwa bermula ketika M bersama adik dan kedua orangtuanya asal Desa Pandean bermaksud liburan ke kolam SBK pada Jumat (24/12/2021).
Setibanya di kolam, M dan adiknya langsung mandi dan main di kolam khusus anak. Mereka asyik berendam di kolam tersebut.
R dan S awalnya mengawasi kedua anaknya. Pengawas kolam juga membiarkan kedua anak tersebut main di kolam karena berada di dalam kolam khusus anak.
Namun tak lama R ke kamar mandi dan meminta S, istrinya, mengawasi anak-anak.
Baca juga: Masuk ke Kolam Renang 1,2 Meter, Bocah PAUD di Madiun Tewas Tenggelam
Saat R di kamar mandi, ternyata M pindah ke kolam dewasa yang airnya lebih dalam daripada kolam anak. S saat itu mengawasi sambil bermain ponsel.
Pengawas kolam kemudian berteriak ketika melihat kedua tangan M menjangkau-jangkau permukaan air hingga membuat orangtua M panik.
Penjaga kolam lantas loncat ke kolam dan menolong M.
Setelah dibawa ke pinggir kolam, M diberi pertolongan pertama karena masih bernapas.
Namun karena kondisinya memburuk, M dilarikan ke Puskesmas Pakuniran. Dalam perjalanan ke Puskesmas, M sudah tak bernyawa dan meninggal dunia.
Tavip meminta R dan S membuat surat pernyataan karena ikhlas menerima kematian anaknya, menolak divisum, dan tidak menuntut siapapun.
Baca juga: Kapal Pengangkut Kelapa Tenggelam di Bima, 3 ABK Hilang, 1 Orang Selamat
Kolam tersebut, kata Tavip, untuk sementara ditutup sampai ada pemberitahuan labih lanjut.
Meski kolam tempat hiburan, polisi meminta pengelola menutup sementara sambil berkabung atas meninggalnya M.
"Melalui Bhabinkamtibmas, saya berpesan kepada R dan S untuk menjaga anaknya jika rekreasi ke manapun. Khawatir anaknya tertabrak mobil, jatuh ke jurang kalau rekreasi ke gunung. Apalagi main ke laut atau wisata air, khawatir tenggelam. Tolong diawasi anaknya," pungkas Tavip.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.