Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibunya Asyik Main HP, Bocah 6 Tahun di Probolinggo Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Kompas.com - 25/12/2021, 15:38 WIB
Ahmad Faisol,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


PROBOLINGGO, KOMPAS.com - M, bocah laki-laki berusia enam tahun, meninggal dunia setelah tenggelam di kolam renang SBK milik BUMDes Sumberkembar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

M tenggelam diduga karena kelalaian pengawasan orangtua. 

Kapolsek Pakuniran AKP Tavip mengatakan, M tewas tenggelam saat ayahnya, R, sedang ke kamar mandi.

Sementara ibu M, yakni S, tengah asyik bermain ponsel. Akibatnya, M luput dari pengawasan.

Baca juga: Penggerebekan Rumah Petani di Probolinggo, Polisi Temukan 6 Sepeda Motor Curian

"S main HP sambil menjaga adik M yang juga ikut mandi di kolam," kata Tavip saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (25/12/2021).

Tavip menuturkan, peristiwa bermula ketika M bersama adik dan kedua orangtuanya asal Desa Pandean bermaksud liburan ke kolam SBK pada Jumat (24/12/2021).

Setibanya di kolam, M dan adiknya langsung mandi dan main di kolam khusus anak. Mereka asyik berendam di kolam tersebut.

R dan S awalnya mengawasi kedua anaknya. Pengawas kolam juga membiarkan kedua anak tersebut main di kolam karena berada di dalam kolam khusus anak.

Namun tak lama R ke kamar mandi dan meminta S, istrinya, mengawasi anak-anak.

Baca juga: Masuk ke Kolam Renang 1,2 Meter, Bocah PAUD di Madiun Tewas Tenggelam

 

Saat R di kamar mandi, ternyata M pindah ke kolam dewasa yang airnya lebih dalam daripada kolam anak. S saat itu mengawasi sambil bermain ponsel.

Pengawas kolam kemudian berteriak ketika melihat kedua tangan M menjangkau-jangkau permukaan air hingga membuat orangtua M panik.

Penjaga kolam lantas loncat ke kolam dan menolong M.

Setelah dibawa ke pinggir kolam, M diberi pertolongan pertama karena masih bernapas.

Namun karena kondisinya memburuk, M dilarikan ke Puskesmas Pakuniran. Dalam perjalanan ke Puskesmas, M sudah tak bernyawa dan meninggal dunia.

Tavip meminta R dan S membuat surat pernyataan karena ikhlas menerima kematian anaknya, menolak divisum, dan tidak menuntut siapapun.

Baca juga: Kapal Pengangkut Kelapa Tenggelam di Bima, 3 ABK Hilang, 1 Orang Selamat

Kolam tersebut, kata Tavip, untuk sementara ditutup sampai ada pemberitahuan labih lanjut.

Meski kolam tempat hiburan, polisi meminta pengelola menutup sementara sambil berkabung atas meninggalnya M.

"Melalui Bhabinkamtibmas, saya berpesan kepada R dan S untuk menjaga anaknya jika rekreasi ke manapun. Khawatir anaknya tertabrak mobil, jatuh ke jurang kalau rekreasi ke gunung. Apalagi main ke laut atau wisata air, khawatir tenggelam. Tolong diawasi anaknya," pungkas Tavip.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pemuda di Gresik Dikeroyok Diduga gara-gara Atribut Perguruan Silat

Pemuda di Gresik Dikeroyok Diduga gara-gara Atribut Perguruan Silat

Surabaya
Wali Kota Madiun Ancam Mutasi Kepsek Buntut Oknum Guru Hukum Siswa sampai Telapak Kaki Melepuh

Wali Kota Madiun Ancam Mutasi Kepsek Buntut Oknum Guru Hukum Siswa sampai Telapak Kaki Melepuh

Surabaya
Wajahnya Terpampang bersama Gambar Ganjar dalam Baliho, Ketua DPC Gerindra Lumajang: Ini Merugikan

Wajahnya Terpampang bersama Gambar Ganjar dalam Baliho, Ketua DPC Gerindra Lumajang: Ini Merugikan

Surabaya
Kepsek SMPN I Ponorogo Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Bupati Buntut Penarikan Sumbangan untuk Beli Mobil

Kepsek SMPN I Ponorogo Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Bupati Buntut Penarikan Sumbangan untuk Beli Mobil

Surabaya
Pengemudi Odong-odong Tercebur ke Sungai di Sidoarjo Ditetapkan Tersangka

Pengemudi Odong-odong Tercebur ke Sungai di Sidoarjo Ditetapkan Tersangka

Surabaya
Susanto Dokter Gadungan Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Susanto Dokter Gadungan Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Surabaya
Usai Viral Sumbangan untuk Beli Mobil, Kepala SMPN 1 Ponorogo Menyatakan Mundur dari Jabatan di Depan Bupati

Usai Viral Sumbangan untuk Beli Mobil, Kepala SMPN 1 Ponorogo Menyatakan Mundur dari Jabatan di Depan Bupati

Surabaya
Wakil Wali Kota Surabaya Sebut Proyek Saluran Air untuk Cegah Banjir Sudah 75 Persen

Wakil Wali Kota Surabaya Sebut Proyek Saluran Air untuk Cegah Banjir Sudah 75 Persen

Surabaya
Kota Malang Sediakan Sepeda Listrik di Kayutangan Heritage dan Kampus

Kota Malang Sediakan Sepeda Listrik di Kayutangan Heritage dan Kampus

Surabaya
Mengenal Tradisi Tiban untuk Meminta Hujan di Banyuwangi

Mengenal Tradisi Tiban untuk Meminta Hujan di Banyuwangi

Surabaya
Wali Kota Madiun Bebas Tugaskan Guru yang Hukum Siswa Lari hingga Telapak Kaki Melepuh

Wali Kota Madiun Bebas Tugaskan Guru yang Hukum Siswa Lari hingga Telapak Kaki Melepuh

Surabaya
17 Warga di Kota Malang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Rp 1 Miliar

17 Warga di Kota Malang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Rp 1 Miliar

Surabaya
Komandan Satgas: 3 Kali 'Water Bombing' di Gunung Lawu Efeknya Belum Maksimal

Komandan Satgas: 3 Kali "Water Bombing" di Gunung Lawu Efeknya Belum Maksimal

Surabaya
Polda Jatim Selidiki Kebakaran Hutan Gunung Lawu

Polda Jatim Selidiki Kebakaran Hutan Gunung Lawu

Surabaya
3.869 Petugas Amankan Laga Klasik Persebaya Vs Persib di Surabaya

3.869 Petugas Amankan Laga Klasik Persebaya Vs Persib di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com