Antara tahun 1482-1486, ia mulai menyusun kekuatan dan melakukan pendekatan dengan Ki Ageng Kutu dan seluruh pendukungnya.
Baca juga: Cerita Kampung Mati di Ponorogo, Bukan Tempat Mistis, Begini Kondisinya
Ia pun mulai merintis untuk mendirikan kadipaten dengan dukungan banyak pihak. Pada akhir abad XV, Bathoro Katong dilantik menjadi adipati yang pertama di wilayah Ponorogo.
Penetapan dilakukan pada 11 Agustus 1496 masehi yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Ponorogo yang kemudian berkembang menjadi Kabupaten Ponorogo.
Kajian sejarah di Ponorogo juga mengacu pada Hand Book of Oriental History.
Dijelaskan terdapat ada sepasang patu gilang yang terdapat di depan gapura kelima kompleks makam Bathoro Kalong.
Baca juga: Cerita Kampung Mati di Ponorogo, Bukan Tempat Mistis, Begini Kondisinya
Pada batu tersebut tertulis candrasengkala memet dengan gambar manusia yang bersemedi, pohon, burung garuda, dan gajah.
Candrasengkala ini menunjukkan angka tahun 1418 Saka atau tahun 1496 M.
Sehingga diketahui wisuda Bathoro Katong sebagai Adipati Kadipaten Ponorogo pada hari Minggu Pon, 1 Besar 1418 Saka bertepatan tanggal 11 Agustus 1496 M atau 1 Dzulhijjah 901 H.
Baca juga: 17 Ahli Waris Korban Covid-19 di Ponorogo Gagal Terima Santunan
Di Babad Ponorogo diceritakan asal usul nama Ponorogo.
Awalnya Bathoro Katong, Kyai Mirah, Selo Aji, dan Joyidipo berkumpul bersama di tanah lapang yang berada di dekat gumuk yang saat ini masuk dalam wilayah Katongan.
Mereka berkumpul pada hari Jumat dan bertepatan dengan bulan purnama.
Lalu di pertemuan tersebutmereka menyepakati wilayah tersebut dinamakan Pramana Raga yang kemudian berubah menjadi Panaraga (Ponorogo).
Pramana Raga terdiri dari dua kata yakni pramana dan raga. Pramana berarti daya kekuatan, rhasia hidup, permono, wadi. Sedangkan raga berarti bada, jasmani.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Ponorogo, Plh Bupati: Angka Kesembuhan Lebih Kecil dari Tambahan Kasus
Jika kedua kata tersebut digabungkan maka dapat ditafsirkan bahwa di balik badan, raga manusia tersimpan suatu rahasia hidup. Atau juga bermakna "melihat diri sendiri" atau dalam kata lain disebut mawas diri.
Selain itu manusia yang memiliki kemampuan olah batin bisa menempatkan diri di mana pun dan kapan pun ia berada.
Kabupaten Ponorogo dikenal dengan julukan Kota Reog atau Bumi Reog karena daerah ini merupakan daerah asal dari kesenian Reog.
Baca juga: Reog Ponorogo, Nyaris Tamat pada 1965 hingga Diklaim Negara Lain
Ponorogo juga dikenal sebagai Kota Santri karena memiliki banyak pondok pesantren, salah satu yang terkenal adalah Pondok Modern Darussalam Gontor yang terletak di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak.
Setiap tahun pada bulan Suro, Kabupaten Ponorogo mengadakan suatu rangkaian acara berupa pesta rakyat yaitu Grebeg Suro.
Pada pesta rakyat ini ditampilkan berbagai macam seni dan tradisi, di antaranya Festival Reog Nasional, Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka, dan Larungan Risalah Doa di Telaga Ngebel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.