PAMEKASAN, KOMPAS.com - Pengusaha tembakau asal Kabupaten Pemekasan, Madura, Khairul Umam atau dikenal dengan Haji Her, memprediksi harga tertinggi tembakau di beberapa wilayah di Indonesia tahun ini bakal terjadi pada pertengahan Agustus hingga pertengahan September.
Haji Her mengatakan, petani sudah bisa mempersiapkan rencana penjualan tembakau sejak bulan ini dengan tetap mengedepankan kualitas.
"Prediksi harga tembakau di seluruh wilayah di Indonesia puncak paling mahal akan terjadi pada pertengahan bulan Agustus hingga pertengahan bulan September," katanya, Kamis (7/8/2025).
Baca juga: Cuaca Tak Menentu, Tembakau Lumajang Terancam Tak Dibeli Pabrik
Harga tembakau tegal di Madura diperkirakan mencapai Rp 50.000 hingga Rp 65.000 per kilogram.
Sementara untuk tembakau dari daerah pegunungan mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 80.000 per kilogram.
"Bisa juga ada tembakau yang dibeli di bawah harga Rp 50.000 jika tembakau down grade atau terkena hujan," ucapnya.
Pihaknya berharap daun tembakau yang sudah waktunya dipetik bisa dipersiapkan lebih awal.
"Sekali lagi kualitas tetap diperhatikan. Nanti untuk mengejar harga tinggi, daun yang belum siap dipetik, akhirnya terjualnya juga murah," ujarnya.
Direktur Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Madura (P4TM) itu meyakini harga tidak meleset jika tidak terjadi hujan.
Sebab, jika terjadi hujan akan mengubah kualitas tembakau. Praktis harga pembelian pun akan berubah.
"Yang harus diingat oleh petani, prediksi ini bisa sesuai jika tidak terjadi hujan," ucapnya.
Dia pun memprediksi harga tembakau di beberapa wilayah lain di Indonesia.
Harga tembakau di Bojonegoro dan sekitarnya diperkirakan mencapai Rp 30.000 sampai Rp 50.000 per kilogram. Termasuk di Lamongan, Jombang dan sekitarnya.
Sementara harga tembakau di wilayah tapal kuda seperti Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Jember, Lumajang dan Pasuruan diprediksi mulai Rp 40.000 hingga Rp 70.000 per kilogram.
"Untuk daerah NTB, Lombok dan sekitarnya berkisar mulai Rp 30.000 sampai Rp 60.000 per kilogram," katanya.
Haji Her juga menyampaikan harga tembakau Temenggung mulai dari harga Rp 40.000 hingga Rp 80.000 per kilogram.
"Untuk petani tembakau di Temenggung jika bisa lebih banyak memproduksi tembakau non-gula. Sebab tembakau gula hanya beberapa pabrik saja yang menyerap," ucapnya.
Dia memprediksi harga tembakau kembali turun pada akhir September 2025. Prediksi ini disampaikan berdasarkan analisa sebagai pengusaha tembakau.
Harapannya, prediksi harga tembakau bisa membantu masyarakat dalam mempersiapkan tembakau yang hendak dijual ke pedangan atau ke pabrik.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang