MADIUN, KOMPAS.com - Sepekan menjelang kepulangan, Suparlan Marto Dikromo (89), jemaah haji tertua asal Kabupaten Madiun, Jawa Timur dinyatakan meninggal dunia di Makkah, Arab Saudi.
Suparlan, warga Desa Tempursari, Madiun itu dikabarkan meninggal lantaran sakit setelah dirawat di RS Abeer Mekkah.
Suprihati, anak ketiga Suparlan yang dikonfirmasi Minggu (22/6/2025) menyatakan Suparlan meninggal pada Jumat (20/6) sekitar pukul 18.45 waktu di Arab Saudi.
“Kami mendapat kabar bapak meninggal pada Jumat malam sekitar pukul 23.00 WIB. Perawat rumah sakit menyampaikan kepada kami kalau bapak sudah meninggal dunia,” kata Suprihati.
Baca juga: Alasan Jemaah Haji Dilarang Bawa Air Zamzam ke Pesawat, Sudah Aturan Lama
Menurut Suprihati, Suparlan meninggal dunia usai dirawat kurang lebih tujuh hari di rumah sakit.
Suparlan terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami penurunan kondisi kesehatan setelah menyelesaikan rukun wajib ibadah haji.
Suprihati menuturkan selama menjalankan ibadah haji Suparlan tidak merasakan keluhan sakit apapun.
Namun setelah thawaf ifadah, kemungkinan Suparlan mengalami kelelahan, demam hingga tidak mau makan.
“Karena kondisi itu bapak akhirnya dirawat di rumah sakit pada Jumat (13/6/2025). Dan pada Kamis (19/6/2025) itu masuk ICU karena drop,” jelas Suprihati.
Baca juga: Pesawat Bawa Jemaah Haji RI Dua Kali Diteror Bom, Polisi: Pelaku dari India
Kendati sang ayah sudah wafat di tanah suci, Suprihati mengaku sudah mengikhlaskan berpulangnya Suparlan.
Terlebih, sebelum berangkat, beberapa cucu Suparlan sempat mendapatkan pesan tersirat dari kakeknya sebelum berangkat haji bulan lalu.
Saat itu, lanjut Suprihati, Suparlan berpamitan kepada cucunya kalau setelah ibadah haji tidak akan bertemu lama dengannya.
Namun ucapan itu dianggap gurauan oleh cucu-cucunya.
“Sempat pamitan ke cucunya kalau nanti waktu berangkat haji bakal lama tidak ketemu kakeknya. Lalu dijawab anak saya itu paling cuman 40 hari. Tetapi bapak jawab lagi tidak,” imbuh Suprihati.
Baca juga: Saudia Airlines Angkut Jemaah Haji Diancam Bom, Penumpang: Kami Baik-baik Saja
Usai meninggal, demikian Suprihati, Sarmi (istri Suparlan) berpesan semua anak dan cucu harus mengikhlaskan kepergian Suparlan.