LUMAJANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyiapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi banjir lahar hujan Gunung Semeru.
Pasalnya, salah satu tanggul penahan banjir di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, sudah mulai terkikis.
Saat ini, dari 2 kilometer tanggul, yang rusak sudah mencapai 500 meter dengan ketebalan hanya 50 sentimeter.
Padahal, di balik tanggul ini terdapat 256 jiwa yang bermukim.
Baca juga: Banjir Lahar Gunung Semeru, 130 KK di Dusun Sumberlangsep Lumajang Terisolasi
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, mengatakan beberapa langkah darurat disiapkan untuk mengantisipasi kerusakan tanggul semakin parah.
Salah satunya adalah dengan cara memasang beronjong dari tumpukan batu untuk menutup lubang pada tanggul yang rusak.
"Kita akan pasang beronjong untuk menutup tanggul yang terkikis itu, ini sudah mulai pengerjaan," kata Indah di Lumajang, Selasa (13/5/2025).
Baca juga: Tanggul Penahan Banjir Lahar Gunung Semeru Ambrol, Pemkab Lumajang Tetapkan Masa Darurat Bencana
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan pengalihan arus sungai ke sisi selatan atau menjauhi tanggul agar saat banjir menerjang, tidak langsung menabrak tanggul yang sudah mulai rusak.
"Arus sungainya juga kita akan alihkan ke sisi selatan dan tidak mendekati tanggul," tambahnya.
Usai dilakukan pengalihan arus, Pemkab Lumajang juga akan memasang krip atau penghalang arus sepanjang 100 meter untuk menghalau terjangan banjir agar menjauhi tanggul.
"Kita juga akan pasang krip untuk mengarahkan arus, nanti panjangnya sekitar 100 meter, agar tidak mengarah ke tanggul," pungkasnya.
Pemkab Lumajang saat ini juga sudah menetapkan masa tanggap darurat bencana selama 90 hari untuk percepatan penanganan kerusakan tanggul.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang