Editor
SURABAYA, KOMPAS.com - Tiga orang pembuat dan penyebar video hoaks menggunakan Artificial Intelligence (AI) tentang Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mempromosikan motor murah seharga Rp 500 ribu, berhasil ditangkap Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Polda Jatim.
Direktur Dittipidsiber Polda Jatim Kombes Pol Raden Bagoes Wibisono Handoyo mengatakan, ketiga pelaku ditangkap opekan lalu.
Namun, ia enggan mengungkap profil identitas atau modus operandi para pelaku dalam memproduksi konten hoaks tersebut.
Pasalnya, lanjut Bagoes, anggotanya masih melakukan pengembangan penyidikan terhadap mereka.
Namun, dalam waktu dekat, pihaknya akan mengungkap hasilnya.
"Iya benar (sudah kami tangkap 3 pelaku), mohon waktu nanti kami akan sampaikan," ujarnya.
Baca juga: Khofifah Sebut Polisi Tangkap 3 Pembuat Hoaks Gubernur Jual Motor Rp 500.000
Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut polisi sudah menangkap tiga orang pembuat dan penyebar berita hoaks tentang dirinya yang menggunakan artificial intelligence (AI).
Menurutnya, ketiga orang tersebut bukanlah orang Jatim, tetapi dari luar Jatim.
Perkembangan teknologi tergantung pada siapa yang memanfaatkan. Bisa dimanfaatkan secara positif, bisa juga dimanfaatkan untuk perbuatan negatif.
"Tiga orang pembuat hoaks tentang Khofifah sudah ditangkap. Video hoaks tentang Khofifah memang banyak sejak musim kampanye Pilkada. Bahkan sampai saat ini mungkin masih berproduksi," ujarnya saat dihubungi awak media, pada Minggu (27/4/2025).
Baca juga: [VIDEO] Muncul Hoaks Khofifah Tawarkan Motor Murah Senilai Rp 500.000
Sekadar diketahui, sebuah unggahan video yang beredar di media sosial TikTok menghadirkan narasi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menawarkan motor murah seharga Rp 500 ribu.
Dalam video berdurasi 28 detik, terdengar Khofifah menawarkan motor murah, yang diberikan khusus untuk warga Jatim.
Unggahan TikTok itu kemudian juga disebarluaskan melalui platform medsos lain, misalnya Facebook.
Konten ini berpotensi membahayakan karena unggahan diindikasi sebagai modus penipuan.
Saat ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu diketahui sebagai hasil manipulasi Artificial Intelligence (AI).