Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Lumajang Subsidi Makanan Anak yang Tinggal di Panti Asuhan, Besarannya Rp 15.000 per hari

Kompas.com, 24 April 2025, 18:24 WIB
Miftahul Huda,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, memberikan bantuan berupa uang tunai untuk anak-anak yang tinggal di panti asuhan atau lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA).

Bantuan itu berupa uang tunai itu digunakan untuk membiayai kebutuhan makan anak-anak. Besarannya, Rp 15.000 setiap anak dalam sehari.

Artinya, jika satu bulan, pemerintah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 450 ribu untuk setiap anak yang tinggal di panti asuhan.

Kepala Bidang Perlindungan Anak dan Pelayanan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Lumajang, Darno mengatakan, panti asuhan yang sudah terakreditasi di Lumajang berjumlah 74 lembaga.

Baca juga: Ini Jumlah Kekayaan Bupati Lumajang Indah Amperawati yang Sumbangkan 3 Bulan Gaji untuk Anak Yatim

Total anak yang tinggal di 74 panti asuhan ini berjumlah 677 anak.

Rinciannya, 464 anak yatim, 159 anak piatu, dan 54 anak yatim piatu.

"Total anak asuh kami di 74 LKSA ada 677 orang, ini semua dapat bantuan per makanan dari pemerintah Rp 15.000 per hari per anak," kata Darno di Lumajang, Kamis (24/4/2025).

Tidak hanya anak yatim piatu yang diberikan subsidi, anak-anak yang tinggal di panti asuhan dan masuk dalam kategori duafa juga mendapatkan hak yang sama. Jumlahnya, sekitar 257 anak.

Meski sekilas terlihat kecil hanya Rp 15.000 per hari, Darno menyebut, anggaran itu tidak diberikan terpisah kepada masing-masing anak.

Melainkan, diberikan secara kolektif kepada panti asuhan.

Nantinya, panti asuhan akan menggunakannya untuk belanja dan dimasak untuk kebutuhan makan sehari penuh.

"Jadi uangnya terkumpul, ini dibelanjakan bahan mentah dan dimasak bersama, jadi insyaallah cukup, kalau dhitung per porsi ya tentu kurang," ujarnya.

Baca juga: Warga Lumajang yang Menikah di Bawah Umur Tak Bisa Dapat Bansos

Darno menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan makan penghuni panti asuhan ini, pemerintah daerah harus menggelontorkan anggaran sebesar Rp 5,1 miliar dalam setahun.

Anggarannya, berasal dari dana insentif fiskal.

Manurut Darno, dana ini tidak bisa diganggu meskipun sedang ada efisiensi anggaran.

Sehingga, kebutuhan untuk anak-anak di panti asuhan dipastikan aman dan tidak bisa diganggu gugat.

"Setahun kita sediakan Rp 5,1 miliar, ini asalnya dari insentif fiskal, jadi tidak bisa diotak atik seperti anggaran lain,' jelasnya.

Baca juga: Pengadaan 198 Motor PCX untuk Kades di Lumajang Tunggu Perubahan APBD

Sementara, Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, kebijakan ini merupakan upaya pemerintah untuk menjamin hak gizi untuk setiap anak.

"Anak-anak yang tinggal di LKSA adalah anak kami juga, mereka berhak dapat makan yang sehat dan bergizi agar tumbuh kembangnya bagus dan kelak bisa jadi anak yang cerdas dan bisa berbakti untuk bangsa," kata Indah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau