Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adanya Efisiensi, Pelaku Usaha Hampers di Jawa Timur Beradaptasi dengan Inovasi

Kompas.com, 23 Maret 2025, 21:55 WIB
Suci Rahayu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah di awal tahun 2025 membawa dampak signifikan bagi para pelaku usaha, terutama di sektor kuliner dan hampers Lebaran.

Kenaikan harga bahan baku serta perubahan pola konsumsi masyarakat menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan inovasi dan strategi bisnis yang tepat.

Beberapa pelaku usaha hampers kue basah dari Malang dan Surabaya berbagi pengalamannya kepada Kompas.com dalam menyiasati kondisi ini tanpa mengorbankan kualitas produk.

Menjaga daya tarik di tengah ketatnya persaingan

Melissa Juliani, pemilik usaha hampers kue soes unik, merasakan adanya perubahan tren penjualan tahun ini.

Baca juga: Nasi Nampan, Jadi Pilihan Hampers Lebaran, Mau Tahu?

Jika tahun lalu pesanan melonjak sejak awal Ramadhan hingga ia harus menolak beberapa pesanan, kali ini permintaan baru meningkat di minggu ketiga Ramadhan.

Ia melihat bahwa pencairan THR, terutama bagi ASN, menjadi faktor utama perbedaan pola belanja tahun ini.

"Dari awal Maret sudah banyak yang bertanya, tapi yang pesan tidak seantusias tahun lalu. Saya baru melihat peningkatan setelah pengumuman pencairan THR," ujar pemilik Dkueh Malang.

Ia juga mencermati bahwa persaingan semakin ketat, dengan semakin banyaknya pelaku usaha baru yang masuk ke industri kuliner.

Untuk tetap menarik perhatian pelanggan, ia berinovasi dengan menghadirkan kue soes berbentuk bucket bunga agar lebih unik dan eksklusif.

"Saya harus membuat sendiri bucket-nya agar lebih menarik. Dengan kreasi seperti ini, saya berharap tetap bisa bersaing di tengah banyaknya pilihan bagi pelanggan," imbuhnya.

Baca juga: Pie Susu Berkarakter, Kreasi Hampers Lebaran yang Memikat Warga Surabaya

Selain inovasi bentuk, daya tahan produk juga menjadi pertimbangannya dalam pengiriman. Untuk itu saat ini Brownies masuk dalam pilihan hampers yang ditawarkan sebagai alternatif yang lebih tahan lama dibandingkan kue soes.

Namun, salah satu tantangan terbesarnya adalah kenaikan harga bahan baku yang cukup drastis.

"Harga cokelat naiknya gila-gilaan. Kalau saya mengganti mentega dengan margarin, rasa akan berbeda. Jadi saya lebih memilih mengurangi keuntungan daripada menurunkan kualitas. Tapi ke depan mungkin ada penyesuaian harga," kata Melissa Juliani.

Pie susu karakter, inovasi unik untuk hampers Lebaran tahun 2025 karya Stefani Suryaningati.KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU Pie susu karakter, inovasi unik untuk hampers Lebaran tahun 2025 karya Stefani Suryaningati.

Efisiensi dengan menyesuaikan ukuran dan varian produk

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau