KEDIRI, KOMPAS.com - Peristiwa keracunan massal yang menimpa ratusan jemaah shalawat dan pengajian di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menjadi momentum penting meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang keamanan makanan kemasan.
Dalam pengajian itu, kebetulan cukup banyak jenis makanan dan minuman kemasan yang berasal dari bantuan donatur pedagang grosir makanan.
Keracunan itu sendiri terjadi akibat makanan yang diduga sudah kedaluwarsa.
Baca juga: Pemkab Kediri Gratiskan Biaya Pengobatan Korban Keracunan Massal
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Ahmad Chotib menyampaikan, makanan olahan yang sudah kedaluwarsa perlu diwaspadai. Sebab kondisinya pasti akan mengalami perubahan.
“Baik perubahan fisik, biologis, hingga kimianya,” ujar Ahmad Chotib kepada Kompas.com, Kamis (3/10/2024).
Baca juga: Keracunan Massal di Kediri, Polisi Panggil Panitia dan Penyuplai Camilan
Perubahan zat-zat yang terkandung dalam makanan itu bisa membahayakan jika dikonsumsi. Misalnya, menjadi tempat berkembang biaknya jamur hingga bakteri berbahaya yang menyebabkan keracunan.
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan keamanan dan kesehatan, masyarakat wajib mengecek keterangan kedaluwarsa jika hendak mengonsumsi makanan.
Selain kedaluwarsa, masih kata Kadinkes, hal yang tidak kalah penting lainnya adalah kondisi makanan kemasan itu sendiri.
Sebab, meski belum lewat masa kedaluwarsa, kadang juga ada makanan kemasan yang sudah rusak karena sejumlah faktor semisal salah penyimpanan.
“Jadi dua hal yang perlu diperhatikan yaitu kedaluwarsnya juga kondisi makanan kemasan itu sendiri,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, acara shalawat dan pengajian di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dihentikan karena banyak jemaah yang keracunan pada Selasa (1/10/2024) malam.
Jumlah korban mencapai ratusan dan saat itu dievakuasi ke dua rumah sakit yaitu RSKK dan RS HVA Tulungrejo. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Kasusnya kini tengah bergulir dalam penyelidikan kepolisian.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang