KEDIRI, KOMPAS.com - Polisi di Kediri, Jawa Timur memulai penyelidikan kasus keracunan massal yang menimpa ratusan jemaah pengajian di Desa Krecek, Kecamatan Badas, pada Selasa (1/10/2024) malam.
Keracunan ini diduga disebabkan oleh camilan yang disajikan selama acara tersebut, yang mengakibatkan para korban mengalami muntah-muntah, dengan sembilan di antaranya masih kini masih dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Keracunan Massal di Kediri, 9 Jemaah Masih Dirawat di Rumah Sakit
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pare, Inspektur Satu (Iptu) Sarwo Edi menjelaskan, penyelidikan dimulai dengan pemanggilan penyelenggara pengajian untuk dimintai keterangan.
"Ini saya dalam perjalanan ke lokasi (desa tempat pengajian). Memanggil penyelenggaranya," ujar Iptu Sarwo Edi saat dihubungi Kompas.com.
Selain itu, polisi juga memanggil pemilik UD Putra, yang merupakan pihak yang membagikan seluruh camilan tersebut. "Pemilik UD Putra juga kami panggil," lanjut Sarwo Edi.
Polisi juga telah mengamankan empat karung camilan yang belum sempat dibagikan saat pengajian.
Camilan yang terdiri dari aneka jajanan kemasan dan minuman botol tersebut akan diperiksa di laboratorium untuk mengetahui penyebab keracunan.
Baca juga: Ratusan Orang Keracunan di Kediri, Camilan dan Minuman Kemasan Diduga Pemicunya
Peristiwa ini mengejutkan masyarakat setempat dan menjadi perhatian serius bagi kepolisian." Kasusnya nanti ditangani oleh Satreskrim," sebut Sarwo Edi.
Sebelumnya, ratusan orang mengalami keracunan setelah mengonsumsi camilan dalam pengajian di Desa Krecek.
Akibat kejadian ini, acara pengajian yang baru memasuki tahap pembukaan sholawatan terpaksa dihentikan untuk evakuasi para korban.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang