PASURUAN, KOMPAS.com - Usai santap sore, Rabu (25/9/2024), Mbah Marmina (70) dan Mbah Seno (74) bersantai di ruang tamu wisma. Mbah Marmina di wisma Teratai, sedangka Mbah Seno di Wisma seruni. Jarak antara kedua wisma tersebut hanya sekitar 15 meter.
Kedua lansia tersebut adalah penghuni wisma kategori Mandiri di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Tresna Werdha di Desa Sumber Gedang, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Kategori mandiri karena keduanya masih bisa beraktivitas dan relatif dapat berkomunikasi dengan baik. Di luar kategori mandiri, di panti tersebut juga ada kategori semi pelayanan, dan kategori pelayanan penuh untuk lansia yang sudah tidak dapat beraktivitas.
Baca juga: Lansia Dianiaya Tetangga, Mulut Dimasukkan Pasir, Tangan dan Kaki Diikat
Mbah Seno dan Mbah Marmina adalah 2 dari 70 lansia di panti tersebut yang menderita demensia. Mbah Marmina bahkan tidak mengenali perawat yang hampir setiap hari memeriksa kesehatannya.
"Mboten kenal (tidak kenal)," katanya saat perawat Novita Maharani menanyakan siapa dirinya kepada Mbah Marminah.
Baca juga: Geliat Pejuang Kemanusiaan di Belakang Pasar Loak Pare Kediri
Sama dengan Mbah Seno, warga Kediri itu bahkan sudah lupa bahwa dirinya baru saja makan. "Dereng (belum)," katanya saat ditanya apakah sudah santap sore.
Pada panti di bawah kendali Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur tersebut ada 165 penghuni lansia. Sebagian besar mereka mengalami demensia atau kepikunan.
Bertha Malda Wisudaratri seorang pekerja sosial dan Novita Maharani seorang perawat adalah petugas yang setiap hari merawat para lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha.
Manurut Bertha, demensia adalah gejala penurunan fungsi otak bagi lansia. Karena itu, sebagai upaya terapi, pihaknya banyak memberikan aktivitas yang merangsang otak kembali aktif bekerja pada lansia.
"Kami beri banyak aktivitas keterampilan yang memacu kerja otak seperti menjahit, menyulam, dan merajut kain," katanya.
Di waktu senggang, para lansia pria juga diajak untuk bermain puzzle dan catur, karena permainan catur dan puzzle dipercaya efektif merangsang kerja otak.
"Kalau main catur bisa ramai, karena penontonnya juga ikut mikir," jelasnya.
Selain itu, sebagai aktivitas rutin setiap pagi, juga digelar senam jari lansia yang ringan namun disebut efektif untuk mencegah demensia.
Merawat lansia dengan demensia menurut Novita Maharani harus dengan kesabaran. Karena kepikunan juga bisa membuat keonaran di dalam wisma.
"Kasus paling sering, keonaran disebabkan saling tuduh mencuri barang. Padahal karena lupa meletakkan barang," ucap Novita.