BLITAR, KOMPAS.com – Pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar Bambang Rianto dan Bayu Setyo Kuncoro mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar, Rabu (28/8/2024).
Pada konferensi pers yang digelar usai proses pendaftaran di KPU, Bambang mengatakan akan melanjutkan program-program pembangunan yang telah dijalankan oleh wali kota Blitar terdahulu, mulai dari wali kota yang terpilih pada Pilkada 1999.
“Kami akan melanjutkan program-program yang baik yang telah dijalankan oleh wali kota sejak Pak Djarot, Pak Samanhudi, dan Pak Santoso,” ujar Bambang merujuk pada tiga wali kota Blitar terdahulu, yakni Djarot Saiful Hidayat, M Samanhudi Anwar, dan Santoso. Ketiganya adalah wali kota yang diusung oleh PDI-P.
Baca juga: KPU Blitar Salah Nomor Telepon, Pendaftaran Ibin-Elim Molor 1 Jam
Bambang tidak menyebut spesifik program-program baik yang dia maksudkan.
“Banyak program yang baik yang harus dilanjutkan,” ujarnya.
Sebelum menutup pernyataannya, Bambang menyinggung peran media massa yang harus mengambil posisi netral pada kontestasi Pilkada Kota Blitar 2024.
“Situasi dan kondisi di Kota Blitar ini bisa damai tentu berkat peran besar media,” ujarnya.
Baca juga: Daftar Pilkada Blitar, Rijanto Dibonceng Pakai Harley dan Sebar Uang di Jalan
Bambang tidak memberikan kesempatan kepada awak media untuk mengajukan pertanyaan. Dia beranjak dari podium diikuti oleh Bayu Setyo Kuncoro beserta sejumlah pimpinan partai politik pengusung.
Pasangan Bambang-Bayu diusung oleh koalisi partai politik yang menguasai 16 kursi atau 64 persen dari 25 kursi yang ada di DPRD Kota Blitar. Empat partai politik itu adalah PDI-P dengan 8 kursi, Partai Persatuan Pembangunan dengan 3 kursi, Partai Golkar dengan 3 kursi, dan Partai Gerindra dengan 2 kursi.
Selain diusung empat partai tersebut, Bambang-Bayu juga didukung oleh tujuh partai yang tidak mendapatkan kursi di DPRD, yakni Partai Hanura, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Perindo, Partai Bulan Bintang, Partai Ummat, Partai Gelora, dan Partai Garuda.
Wakil Ketua Bidang Politik dan Hukum DPC PDI-P Kota Blitar Sutanto mengatakan bahwa terdapat dua partai politik non-parlemen yang berpindah dukungan menjelang pendaftaran Bambang-Bayu ke KPU, yakni Partai Solidaritas Indonesia dan Partai Kebangkitan Nasional.
“Kedua partai politik itu sebelumnya mendukung, tapi tadi malam pihak DPP dari kedua partai memutuskan mendukung pasangan calon lainnya,” ujar Sutanto kepada Kompas.com, Rabu malam.
Setelah gerakan Reformasi 1998, posisi kepala daerah Kota Blitar selalu diduduki oleh figur yang diusung oleh PDI-P. Sejumlah petinggi PDI-P sendiri menegaskan posisi penting Kota Blitar bagi PDI-P, antara lain, karena Presiden Soekarno (Bung Karno) dimakamkan di Kota Blitar.
PDI-P juga selalu mendapatkan jumlah kursi terbanyak di DPRD Kota Blitar, meskipun pada Pemilu 2024 yang berlangsung Februari lalu, PDI-P kehilangan 2 kursi dari 10 kursi menjadi 8 kursi. Di sisi lain, Partai Kebangkitan Bangsa mendapatkan tambahan 2 kursi menjadi 5 kursi.
Sebelum mendapatkan rekomendasi dari PDI-P, Bambang (52) adalah anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Partai Hanura. Pada Pemilu 2024, Bambang menjadi calon legislatif untuk memperebutkan kursi DPR RI melalui Partai Kebangkitan Bangsa di Dapil VI Jawa Timur.
Sedangkan Bayu (54) adalah anggota DPRD Kota Blitar yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang PDI-P Kota Blitar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang