LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebanyak lima orang lanjut usia di Desa Kalipepe, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menjadi korban penipuan dengan mengatasnamakan eks Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati.
Kelima korban yakni Dulasit, Samuna, Jatima, Ten, dan Mulyani. Kelimanya merupakan nenek-nenek berusia antara 65-70 tahun.
Samuna, salah satu korban mengatakan, penipuan itu bermula saat ada seseorang yang tidak dikenal menawarkan bantuan berupa sembako dan mengganti kompor gas milik korban dengan yang baru.
Baca juga: Demo Tolak Tapera, Mahasiswa dan Polisi di Lumajang Saling Dorong
Bantuan itu, dikatakan pelaku pada Samuna dan korban yang lain, berasal dari eks Wabup Lumajang Indah Amperawati.
Samuna yang tergiur lantas mengiyakan tawaran tersebut. Syaratnya, korban harus menyerahkan tabung gas miliknya untuk diganti dengan tabung baru berikut dengan kompor gasnya.
"Awalnya orang datang mau kasih bantuan sembako sama kompor gas, saya mau, terus tabung gas saya diambil katanya mau diganti sama yang baru tapi sampai sekarang gak muncul lagi orangnya," kata Samuna dengan Bahasa Madura di rumahnya, Kamis (13/6/2024).
Berhari-hari ia dan 4 temannya menunggu. Tapi, orang yang menawarkan bantuan itu tidak kembali.
Akibatnya, selama beberapa hari terakhir ia harus mencari kayu bakar untuk memasak.
"Kalau masak pakai tungku, mau beli tabung lagi mahal nggak punya uang," keluhnya.
Sementara itu, Eks Wabup Lumajang Indah Amperawati membantah, pihaknya tengah membagikan bantuan berupa sembako dan kompor gas kepada masyarakat.
"Enggak ada kita bagikan bantuan sembako dan kompor gas, itu penipuan, jangan percaya," kata Indah kepada Kompas.com.
Indah juga menegaskan, penipuan ini tidak ada hubungannya dengan Pilkada Lumajang.
Sebagai informasi, Ketua DPC Gerindra Lumajang ini berniat mencalonkan diri sebagai Bupati Lumajang. Dalam Pilkada Lumajang, Gerindra bisa mencalonkan sendiri karena mendapatkan lebih dari 20 persen atau tepatnya 11 kursi DPRD pada Pileg 2024.
"Penipuan ini tidak ada kaitannya dengan pilkada. Ini murni penipuan, masyarakat sudah paham pilkada berjalan kondusif," tegasnya.
Lebih lanjut, Indah menjelaskan, tidak akan memperpanjang kasus penipuan ini dengan melaporkannya ke polisi.
Namun, ia mengimbau masyarakat yang lain untuk tidak lagi mempercayai apabila ada orang yang hendak memberi bantuan dengan mengatasnamakan dirinya.
Baca juga: Hewan Kurban Rentan Penyakit Mata, DKPP Lumajang Siapkan Obat Mata Gratis
"Saya rasa tidak perlu (lapor polisi), tabung gasnya ibu-ibu sudah kami ganti yang baru supaya mereka tidak sedih lagi. Kedepan saya minta agar masyarakat tidak percaya apabila dikunjungi orang mau kasih bantuan atas nama saya," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.