Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Tolak Tapera, Mahasiswa dan Polisi di Lumajang Saling Dorong

Kompas.com, 12 Juni 2024, 17:39 WIB
Miftahul Huda,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Lumajang Bergerak, menggeruduk Kantor DPRD Kabupaten Lumajang, Rabu (12/6/2024).

Massa aksi menyerukan penolakan terhadap kebijakan tabungan perumahan rakyat (Tapera).

Puluhan poster penolakan dibentangkan oleh ratusan mahasiswa sambil bergantian orasi.

Sekitar satu jam berorasi dan tak kunjung ditemui, massa aksi pun membakar poster tuntutan dan mencoba masuk ke Gedung DPRD Lumajang.

Baca juga: Tapera Tak Jamin Beri Rumah, Tak Bisa Disamakan dengan BPJS Kesehatan

Kala itu, para anggota dewan memang tengah menggelar rapat paripurna.

Polisi yang berjaga langsung mengadang mahasiswa yang hendak memaksa masuk ke dalam gedung dewan. Aksi saling dorong antara mahasiswa dan polisi tidak terhindarkan.

Aksi saling dorong itu akhirnya reda saat salah satu anggota dewan keluar dan mengajak mahasiswa berdialog di dalam.

Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Muhammad Jauhari mengatakan, massa aksi datang dengan membawa dua tuntutan.

Pertama, penolakan terhadap kebijakan pemerintah tentang Tapera. Berikutnya, meminta pemerintah menghentikan kriminalisasi terhadap aktivis.

Tidak disebutkan secara spesifik, siapa aktivis yang dimaksud massa aksi yang telah mendapatkan upaya kriminalisasi.

Baca juga: BP Tapera Bantah Iuran Peserta Bakal Dipakai untuk Pembangunan IKN

"Tapera dirasa jadi beban bagi rakyat, karena tidak hanya berlaku bagi PNS tapi juga para buruh pekerja mandiri," kata Jauhari.

"Stop kriminalisasi terhadap aktivis karena hal itu membatasi aktivis yang menyuarakan kebenaran," lanjutnya.

Menurut Jauhari, dalam pertemuannya dengan Ketua DPRD Lumajang, telah disepakati bahwa aspirasi mahasiswa akan disampaikan ke pemerintah pusat dalam kurun waktu 7x24 jam.

Apabila tidak diindahkan, mereka mengancam akan datang lagi ke Gedung DPRD dengan jumlah orang lebih banyak.

"Tadi disepakati aspirasi kami akan disampaikan ke pusat, kalau tidak diindahkan dalam 7x24 jam, kami akan datang lagi dengan massa yang lebih banyak," jelasnya.

Sementara itu Ketua DPRD Lumajang Eko Adis Prayoga mengatakan, aspirasi yang disampaikan para mahasiswa sangat bagus dan patut diapresiasi.

Baca juga: Demo di Purwokerto, HMI: Kami Minta Pemerintah Batalkan Tapera

Selanjutnya, ia berjanji akan menindaklanjuti tuntutan mahasiswa dengan menyampaikannya ke pemerintah pusat.

"Demonstrasi ini bagian dari demokrasi. Apa yang menjadi tuntutan mahasiswa saya rasa bagus dan patut diapresiasi, segera kami catat dan kirimkan aspirasi mahasiswa ke DPR RI dan pemerintah pusat," terang Eko.

Usai ditemui dan berdialog dengan anggota dewan, massa aksi langsung membubarkan diri dengan tertib.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau