KOMPAS.com - Dua nenek asal Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Hotipah (64) dan Putriya (70) menerima bantuan kemanusiaan sebesar Rp 13.179.203 dari pembacaan Kompas.com.
Bantuan yang digalang melalui platform Kitabisa.com itu akan digunakan Hotipah dan Putriya untuk merenovasi rumah mereka.
Selama puluhan tahun, meraka hidup di gubuk reyot di Desa Brakas Dajah, Desa Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep.
Baca juga: Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar
"Alhamdulillah, terima kasih atas bantuan yang telah diberikan. Insyaallah akan kami gunakan untuk merenovasi rumah," kata Hotipah saat ditemui di rumahnya, Senin (10/6/2024).
Hotipah dan Putriya hidup di sebuah gubuk berukuran 7x7 meter berlantai tanah. Selama puluhan tahun, meraka bertahan dengan keterbatasan di Desa Brakas Dajah, Sumenep.
Setiap malam, mereka hanya tidur di kasur usang beralaskan tikar. Tempat tidur mereka pun jadi satu dengan tempat memasak.
Meski kondisi keduanya memprihatinkan, nenek Regina luput dari perhatian pemerintah setempat.
Nenek bersaudara itu mengaku tak pernah menerima bantuan sosial (Bansos) baik dari pemerintah daerah Kabupaten Sumenep atau pun dari pemerintah pusat.
Derita nenek Hotipah dan Putriya berlanjut saat hujan datang. Atap gubuk reyotnya tak sanggup menahan air yang datang hingga menyebabkan terjadinya kebocoran.
Keduanya selalu dihantui rasa khawatir atas ketahanan tempat tinggal yang mereka tempati.
Gubuk reyot berukuran 7x7 juga tak sempurna. Penyangga hingga dinding yang terbuat dari bambu terlihat bolong.
"Dengan bantuan (dari pembaca Kompas.com) ini, uangnya juga akan digunakan untuk membeli perabotan rumah. Sekali lagi, terima kasih kepada pembaca Kompas.com," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.