Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai di Kalisari Surabaya Berbusa

Kompas.com - 06/06/2024, 23:21 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Air sungai di Jalan Kalisari, Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya, Jawa Timur berbusa, Kamis (6/6/2024). 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Dedik Irianto mengatakan, busa yang keluar di sungai Jalan Kalisari tersebut diduga disebabkan oleh limbah detergen warga sekitar yang sudah menumpuk.

Baca juga: DLH Kota Bogor Uji Lab Gel yang Diduga Bikin Sungai Ciliwung Berbusa

"Bukan (limbah industri), itu limbah detergen rumah tangga, karena turbulensi (pengadukan). Karena di dekat rumah pompa terkena turbulensi akhirnya timbul (busa) itu," kata Dedik, ketika dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (6/6/2024).

Selain itu, kata dia, busa tersebut merupakan limbah yang mengedap di dasar sungai selama musim hujan. Lalu, mulai keluar ketika memasuki kemarau karena berkurangnya debit air.

"Kalau musim kemarau debit airnya sedikit, jadi ada perbandingan detergen dan air, kalau debitnya airnya tinggi (busanya) tidak seberapa," ujarnya.

Baca juga: Kali Ciliwung Dipenuhi Busa, DLHK Kota Bogor Lakukan Penelusuran

Dedik mengungkapkan, seharusnya ada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal di sekitar lokasi. Dengan demikian, warga tidak langsung membuang limbah cucian ke sungai.

"Harusnya IPAL komunal, jadi rumah tangga buang air tidak ke sungai langsung, tetapi ada pengolahannya, di beberapa wilayah sudah melakukan itu. Kalau IPAL sekarang kewenangannya ada di PU," jelasnya.

Baca juga: Aktivitas Seru di Wisata Jona Garden, Bisa Renang di Kolam Busa

Warga setempat bernama Makin mengatakan, kemunculan busa sudah terjadi sudah sejak lama. Biasanya, busa tersebut keluar ketika pintu air di sekitar lokasi dibuka.

"Seperti ini (muncul busa) sudah sejak tahun 2003. Saat pintu air dibuka, pasti akan ada busa banyak yang muncul, biasanya berterbangan ke atas langit terbawa angin," kata Makin.

Makin mengungkapkan, banyak pemilik tambak yang akhirnya harus merugi akibat rusaknya air sungai tersebut. Sebab, banyak ikan yang mati karena semakin buruknya kualitas sungai.

"Banyak yang mati ikan di tambak karena air sungainya masuk, kalau dampak lainnya enggak tahu. Karena melihat air sungai keruh dan mencium aromanya saja, warga di sini takut," ucapnya.

Baca juga: Limbah Sabun Diduga Jadi Biang Kerok Sungai Ciliwung Berbusa, Gudangnya Kini Disegel Satpol PP

Staf Divisi Edukasi Ecoton, Alaika Rahmatullah mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi sungai di Jalan Kalisari berbusa tersebut dari warga setempat, sejak pukul 06.00 WIB.

"Kami mendapatkan laporan warga Mulyorejo. Jadi tim Ecoton turun untuk membuktikan, ternyata ketika kami turun benar, ternyata sudah berbusa," kata Alaika, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis.

Ketika itu, sebanyak lima orang dari tim Ecoton menggunakan perahu untuk mengambil sampel air. Kemudian, penelitian tersebut membuktikan kandungan oksigen sungai tersebut menurun.

"Air sungai (Kalisari) itu kelas 2, dan peruntukanya air irigasi, sarana wisata air, tambak (ikan). Ternyata oksigen yang terlalut dalam air mengalami penurunan drastis," jelasnya.

"Standarnya baku mutu (oksigen) air sungai kelas 2 sekitar 4 tapi ternyata hasilnya 0,5, fosfat tinggi menyentuh 5,3 seharusnya 0,2, lalu amoniak 21,2 itu sangat tinggi standarnya 0,2 juga," tambahnya.

Alaika mengungkapkan, buruknya kualitas air sungai tersebut membuktikan banyaknya pencemaran. Dia menduga, hal itu terjadi karena limbah domestik yang terakumulasi dari pemukiman warga.

"Ada pemukiman dan warga langsung membuang limbahnya ke sungai. Kalau fosfat tinggi berati terkontaminasi surfaktan, itu timbulnya dari detergen hasil cucian langsung dibuang ke sungai," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mengapa Blitar Disebut Kota Patria?

Mengapa Blitar Disebut Kota Patria?

Surabaya
Pelapor Pelecehan Logo NU 'Ulama Nambang' di Surabaya merupakan Caleg PSI

Pelapor Pelecehan Logo NU "Ulama Nambang" di Surabaya merupakan Caleg PSI

Surabaya
Sembilan Pelaku Pengeroyokan Siswa MTS di Situbondo Dituntut 7 Tahun, Keluarga Korban Kecewa

Sembilan Pelaku Pengeroyokan Siswa MTS di Situbondo Dituntut 7 Tahun, Keluarga Korban Kecewa

Surabaya
Tunggu Rekomendasi DPP PKB, Nurochman Siap Mundur dari Kursi DPRD Kota Batu demi Maju Pilkada 2024

Tunggu Rekomendasi DPP PKB, Nurochman Siap Mundur dari Kursi DPRD Kota Batu demi Maju Pilkada 2024

Surabaya
Bupati Situbondo Digugat Terkait Pemberian Nama GOR Bung Karna

Bupati Situbondo Digugat Terkait Pemberian Nama GOR Bung Karna

Surabaya
Menculik dan Aniaya Remaja, 2 Anggota Geng Motor di Gresik Jadi Tersangka

Menculik dan Aniaya Remaja, 2 Anggota Geng Motor di Gresik Jadi Tersangka

Surabaya
Pemilik Diduga Lecehkan Santri, Plt Bupati Sidoarjo Ancam Tutup Ponpes Al-Mahdiy

Pemilik Diduga Lecehkan Santri, Plt Bupati Sidoarjo Ancam Tutup Ponpes Al-Mahdiy

Surabaya
Terlibat Judi Online, Seorang PNS di Kabupaten Trenggalek Ditangkap Polisi

Terlibat Judi Online, Seorang PNS di Kabupaten Trenggalek Ditangkap Polisi

Surabaya
Pengunjung Kafe di Jember Kepergok Rekam Istri Orang Saat di Toilet

Pengunjung Kafe di Jember Kepergok Rekam Istri Orang Saat di Toilet

Surabaya
Cabuli Model, Oknum Fotografer di Jember Jadi Tersangka

Cabuli Model, Oknum Fotografer di Jember Jadi Tersangka

Surabaya
Sidang Kasus Penganiayaan Anak Selebgram di Kota Malang, 5 Saksi Diperiksa

Sidang Kasus Penganiayaan Anak Selebgram di Kota Malang, 5 Saksi Diperiksa

Surabaya
Sumber Udel Waterpark di Blitar: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Sumber Udel Waterpark di Blitar: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Sanusi Ingin Menang pada Pilkada Kabupaten Malang 2024? Ini Resep Pakar

Sanusi Ingin Menang pada Pilkada Kabupaten Malang 2024? Ini Resep Pakar

Surabaya
Dalam Semalam, 8 Rumah dengan Posisi Sejajar di Gresik Kemalingan

Dalam Semalam, 8 Rumah dengan Posisi Sejajar di Gresik Kemalingan

Surabaya
Konologi Penemuan Kerangka Manusia di Bangkalan oleh Pencari Burung, Nyaris Dijadikan Pipa Rokok

Konologi Penemuan Kerangka Manusia di Bangkalan oleh Pencari Burung, Nyaris Dijadikan Pipa Rokok

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com