Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelapor Pelecehan Logo NU "Ulama Nambang" di Surabaya merupakan Caleg PSI

Kompas.com - 21/06/2024, 21:49 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelapor akun X, @pasifisstate atas kasus dugaan pelecehan logo Nahdlatul Ulama (NU), yakni Ali Mahfud (50), ternyata merupakan calon anggota legislatif (Caleg) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Pemilu 2024.

Ali membenarkan, sempat maju sebagai Caleg PSI Surabaya untuk DPRD Surabaya 2024-2029 dari Dapil 5. Selain itu, dia sebelumnya menjabat Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 2023.

“Iya, iya (sempat jadi Caleg PSI di Pileg 2024)” kata Ali, ketika dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (21/6/2024).

Baca juga: Pelesetkan Logo NU Jadi Ulama Nambang, Pemilik Akun X Dilaporkan ke Polrestabes Surabaya

Akan tetapi, kata dia, laporanya terkait pelecehan logo NU ke Polrestabes Surabaya tersebut bukan atas nama PSI. Menurutnya, hal tersebut dilakukan atas kehendaknya sendiri.

“Bukan, bukan (atas nama kelompok mana pun), murni dalam pengaduan, (keputusan) saya murni. Enggak ada unsur kepentingan politik ataupun kepentingan yang lain,” jelasnya.

Ali mengungkapkan, laporanya tersebut merupakan bentuk kepedulianya sebagai warga NU, sekaligus santri KH Sholahuddin Azmi, yang merupakan cucu pencipta lambang NU, KH Ridwan Abdullah.

“Laporan saya ini murni kepentingan pribadi, khidmat kepada NU. Saya ini santrinya KH Solahuddin Azmi, cucu pendiri NU sekaligus pencipta lambang NU, KH Ridwan Abdullah,” ucapnya.

Sementara itu Ketua DPD PSI Surabaya, Shobikin membenarkan, Ali memang sempat maju sebagai caleg dari PSI untuk DPRD Kota Surabaya, ketika Pemilu 2024.

“Ya yang bersangkutan (Ali) Caleg PSI 2024,” kata Shobikin.

Baca juga: Banser Geruduk Kantor DPD PKS Jember, Protes Baliho Bacaleg Pakai Logo NU

Meski demikian, pelaporan terkait dugaan pelecehan logo NU merupakan keputusan Ali sendiri. Menurutnya, PSI tidak pernah memberikan instruksi untuk melakukan hal tersebut.

“(Pelaporan yang dilakukan Ali) bukan instruksi partai. Kami tidak cukup punya kapasitas untuk ikut menanggapi dinamika di NU,” ucapnya.

Akan tetapi, kata Shobikin, PSI tetap menghargai sikap Ali yang sudah menempuh jalur hukum tersebut. Langkah itu pun disebut sebagai tanggung jawab seorang kader NU murni.

“Sebagai kader NU tulen, Bro Ali Memiliki tanggung jawab moral untuk melaporkan hal itu,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Ali Mahfud (50) warga Kecamatan Rungkut, Surabaya, mengatakan bahwa yang dilaporkanya adalah pengubahan logo NU, yang bertuliskan kalimat 'Ulama Nambang'.

"Merasa prihatin adanya di media sosial Twitter, ada logo NU yang diplesetan menjadi ulama nambang. Itu yang kami sangat prihatin," kata Ali, ketika dihubungi melalui telepon.

Selain itu, kata dia, bintang sembilan yang menjadi ciri khas dari NU, disisipi tulisan 'Rp' di dalamnya. Kemudian, warna logo yang seharusnya berwarna hijau diganti menjadi merah.

Baca juga: Menteri ESDM Sebut Izin Kelola Tambang NU Bisa Terbit Tahun Ini

"Dalam logo lambang NU itu banyak yang diubah, seperti bintang sembilan di dalam logo NU itu ada tulisan rupiah. Terus nama Nahdlatul Ulama itu diganti dengan ulama nambang," jelasnya.

Ali menganggap, pengubahan logo yang dilakukan oleh akun @pasifisstate tersebut merupakan bentuk pelecehan. Sebab, tulisan Arab yang ada di tengah masih menunjukkan ciri khas NU.

"Khat-nya itu NU, khat tulisan Arab NU itu tidak diubah, cuma namanya saja ulama nambang. Kalau pakai khat itu saja bisa dikatakan sangat melanggar, khat itu hak ciptanya NU," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kesulitan Ungkap Pelaku Tabrak Lari Lansia di Surabaya

Polisi Kesulitan Ungkap Pelaku Tabrak Lari Lansia di Surabaya

Surabaya
Tersengat Listrik, Pemasang Spanduk di Jombang Jatuh Lalu Nyangkut di Atap Rumah

Tersengat Listrik, Pemasang Spanduk di Jombang Jatuh Lalu Nyangkut di Atap Rumah

Surabaya
Rumah Timsesnya Dilempari Bom Ikan, Indah: Masalah Personal

Rumah Timsesnya Dilempari Bom Ikan, Indah: Masalah Personal

Surabaya
Fakta Memilukan Kematian Balita di Kediri yang Tewas Dibunuh Orangtuanya...

Fakta Memilukan Kematian Balita di Kediri yang Tewas Dibunuh Orangtuanya...

Surabaya
Mahasiswa Universitas Brawijaya Ciptakan Alat Terapi Kelainan Tulang Belakang Anak

Mahasiswa Universitas Brawijaya Ciptakan Alat Terapi Kelainan Tulang Belakang Anak

Surabaya
Polisi Periksa 4 Saksi Terkait Kematian Ibu dan Anak di Kos Sidoarjo

Polisi Periksa 4 Saksi Terkait Kematian Ibu dan Anak di Kos Sidoarjo

Surabaya
Hasil Hitung Ulang Pileg di Jember, Suara Gerindra Berkurang dan PAN Bertambah

Hasil Hitung Ulang Pileg di Jember, Suara Gerindra Berkurang dan PAN Bertambah

Surabaya
Pria di Jember Sebarkan Video Mesum dengan Pacarnya karena Batal Tunangan

Pria di Jember Sebarkan Video Mesum dengan Pacarnya karena Batal Tunangan

Surabaya
Pelajar di Probolinggo Cabuli Istri Orang yang Sedang Tidur di Kamar

Pelajar di Probolinggo Cabuli Istri Orang yang Sedang Tidur di Kamar

Surabaya
Dua Warga Jember Tewas akibat Miras Oplosan, Polisi Lakukan Penyelidikan

Dua Warga Jember Tewas akibat Miras Oplosan, Polisi Lakukan Penyelidikan

Surabaya
Pria Meninggal Saat Hendak Sawer Biduan di Bangkalan

Pria Meninggal Saat Hendak Sawer Biduan di Bangkalan

Surabaya
Penjelasan Polisi soal Penyebab Kematian Siswi SMAN Taruna Angkasa Madiun

Penjelasan Polisi soal Penyebab Kematian Siswi SMAN Taruna Angkasa Madiun

Surabaya
Viral, Unggahan Lansia Disebut Jadi Korban Tabrak Lari sampai Patah Tulang di Surabaya

Viral, Unggahan Lansia Disebut Jadi Korban Tabrak Lari sampai Patah Tulang di Surabaya

Surabaya
Rumah Timses Bacabup Lumajang Dilempari Bom Ikan oleh OTK

Rumah Timses Bacabup Lumajang Dilempari Bom Ikan oleh OTK

Surabaya
Satu Jemaah Haji Asal Kabupaten Malang Meninggal akibat Gagal Jantung

Satu Jemaah Haji Asal Kabupaten Malang Meninggal akibat Gagal Jantung

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com