SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial NR mengaku 10 tahun diteror dengan foto alat kelamin oleh pria yang merupakan teman sekolah menengah pertama (SMP)-nya berinisial AP. Pelaku diduga terobsesi dengan korban.
NR pun melaporkan tindakan teman prianya tersebut ke Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim), Jumat (17/5/2024).
"Iya benar saya yang jadi korban kejahatan teror tersebut," kata NR, Jumat (17/5/2024), seperti dikutip Surya.
Baca juga: Teror Pencuri Spesialis Jok Motor di Masjid Semarang, Incar Korban saat Shalat
Menurutnya, teror foto bergambar alat kelamin itu dikirim melalui Direct Message (DM) dan unggahan di media sosialnya. Dalam satu hari, pelaku bisa mengirimkan tiga foto.
"Kadang sebulan berapa, kadang mood dia aja. Mulai ngancam sejak 2014, foto-foto yang dia fantasikan ke badan saya," ungkap NR.
Bahkan, diduga pria tersebut telah membuat ratusan akun untuk meneror korban.
"Post a picture (PAP) kelamin lewat Tweet akun. Ratusan akun, dia bikin saya blok, dia bikin lagi. Nah, gitu terus. Total akun lain yang saya blok ada 440-an," katanya.
Baca juga: Diduga Mesum di Mobil, Pengendara di Jember Kabur dan Tabrak Motor Polisi
Tak hanya itu, pria bersangkutan juga pernah mendatangi rumahnya dan berdiri di jalanan rumahnya pada dini hari.
"Paling terburuk tahun 2018. Dia pernah melempar jam tangan mati, dan surat cinta. Saya bakar jam 6 pagi. Dia pernah jam 1 pagi dia berdiri sampai jam 4 subuh," jelasnya.
Yang meresahkan, pria tersebut pernah mengirimkan pesan ancaman pembunuhan ditujukan untuk pria yang mendekati korban.
"Khusus saya saja. Karena dia memang obses sama saya. Dan dia mengakui cinta dan obses sama saya. Kadang dia itu, kadang jujur kadang denial. Posesifnya dia itu mengarah ke intimidasi, kalau ada cowok dekat saya akan dibunuh," ungkapnya.
Sementara itu, Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Charles P Tampubolon membenarkan adanya laporan tersebut.
Korban mengaku terganggu dengan perbuatan si terlapor berinisial AP karena kerap mengirimkan pesan bermuatan intimidasi dan foto seksual.
"Kami melakukan pemeriksaan terhadap korban, dan kami akan melakukan penjemputan karena dikhawatirkan akan melarikan diri. BB sementara masin screenshot medsos," ujarnya.
Baca juga: Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020
Terlapor diduga sudah melakukan perbuatan tersebut selama kurun waktu 10 tahun.