Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Kompas.com - 08/05/2024, 12:36 WIB
Taufiqurrahman,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Suara perbincangan orang-orang di luar rumah membangunkan Nadila (7) dari tidurnya. Ia memanggil ibunya, Ummi Kalsum dengan suara isyarat. Maklum, Nadila tidak bisa berbicara layaknya anak pada umumnya.

Umi bergegas masuk ke dalam kamar anaknya. Ia pun menggendong Nadila karena di usia 7 tahun belum juga mampu berjalan.

"Nadila ini lahir kembar yang saya pungut dari kakak saya. Saudara kembarnya saat ini sudah sekolah kelas 1 SD. Nadila sendiri sejak usia 3 tahun sudah mengalami gangguan saraf hingga tidak bisa bicara dan berjalan," kata Umi Kalsum saat ditemui di rumahnya, Rabu (8/5/2024).

Baca juga: Bertahun-tahun Pemkab Pamekasan Bayar Iuran JKN 500 Warga Meninggal

Umi Kalsum tinggal berempat di sebuah gubuk tua yang sudah nyaris roboh. Muhammad Ikhwan, suaminya bekerja sebagai pencari rongsokan. Anak kandungnya, Camelia Agustin (15) sudah duduk di bangku SMP kelas VII.

Penghasilan keluarga ini tak menentu. Kadang seminggu Rp 50.000. Sedangkan Umi sendiri, jadi pembantu rumah tangga panggilan.

Baca juga: Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Tinggal di sebuah rumah yang sudah reyot, membuat keluarga ini selalu dihantui ketakutan. Genting-gentingnya mulai berjatuhan. Kayu-kayu penyanggah genting dan dinding banyak yang lapuk. Bahkan ada yang sudah patah.

"Yang paling menakutkan, saat hujan dan angin. Rumah ini seperti mau roboh karena sambil goyang-goyang," ujar Umi.

Pada bagian atap yang bolong, saat panas, cahaya matahari masuk ke dalam ruangan. Saat hujan, air masuk membasahi ruangan.

"Kalau hujan, airnya saya tadahi pakai ember agar tidak membanjiri kamar," terang Umi.

Sehari-hari, Umi selalu dirundung kesedihan dan tangisan melihat kondisi rumahnya. Kondisi ekonomi yang minus, belum mampu memperbaiki rumahnya.

"Sudah berkali-kali pemerintah desa mengajukan bantuan ke pemerintah kabupaten, tapi mungkin karena belum rejeki saya sehingga belum ada sampai sekarang," ungkapnya.

Selain bertahan di gubuk reyot, Umi dan suaminya masih punya beban merawat anak angkat. Mereka mengangkat anak dari saudaranya yang punya anak kembar.

Namun setelah anak angkatnya berusia 3 tahun, mulai ada kelainan fisik. Setiap hari kalau menangis, sulit untuk dihentikan.

"Anak angkat saya Nadila ini, dulu kalau nangis berjam-jam karena sulit untuk dihentikan," kenang Umi.

Berdasarkan petunjuk tetangganya, Nadila dibawa ke tukang pijat. Namun tidak mampu menyembuhkan kebiasaan menangisnya. Bahkan berpindah-pindah tukang pijat, juga tidak sembuh.

Halaman:


Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com