Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tawuran dan Tewasnya Pemuda 18 Tahun di Surabaya

Kompas.com - 30/04/2024, 06:56 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Polisi mengungkap kronologi tewasnya MZG (18), usai terjadi aksi tawuran remaja di Jalan Raya Wonokusumo, Semampir, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Kamis (25/4/2024) dini hari.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Iptu Mohammad Prasetyo mengatakan, korban meninggal dunia usai mengikuti tawuran dua kelompok yang berbeda wilayah.

"Awalnya kelompok Pemuda Kedungmangu Randu atau kami sebut kelompok pelaku, minum minuman keras di Kedungmangu Selatan," kata Prasetyo di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Senin (29/4/2024).

Baca juga: 6 Orang Jadi Tersangka Tawuran yang Menewaskan Remaja di Surabaya

Kemudian, para pemuda tersebut mendapatkan pesan di media Instagram dari kelompok Pemuda Wonokusumo atau golongan korban, untuk melakukan aksi tawuran.

Kedua kelompok itu akhirnya memutuskan untuk bertemu di pertigaan Jalan Raya Wonokusumo. Mereka pun bersiap melakukan aksi itu sekitar pukul 01.30 WIB.

"Kemudian Kelompok Kedungmangu menyalakan petasan yang pertama, sebagai tanda atau simbol, bahwa mereka siap untuk melaksanakan tawuran," ucapnya.

"Tak lama Kelompok Wonokusumo juga menyalakan petasan, sebagai tanda mereka siap tawuran. Mendengar itu, Kelompok Kedungmangu menyalakan petasan kedua dan langsung menyerang," tambahnya.

Akhirnya, kedua kelompok pemuda tersebut langsung melakukan aksi saling serang di tengah jalan. Lalu, korban yang merasa kalah akhirnya memutuskan untuk berlari menjauhi lawannya.

Baca juga: Cerita Pilu Khotijah, Ibu Remaja Korban Tawuran Maut di Surabaya

Melihat itu, seorang pelaku yang masih belum tertangkap berinisal ARD langsung membacok pinggang korban sebanyak satu kali, mengunakan celurit yang sudah dibawanya dari rumah.

"Diikuti pelaku NR membacok pakai celurit ke punggung kanan bawah satu kali. Pelaku AR memukul korban dengan stik golf tiga kali, dan pelaku TL (belum tertangkap) membacok korban pakai samurai," jelasnya.

Korban pun mengalami sejumlah luka parah akibat bacokan senjata tajam di bagian wajah, punggung hingga kakinya. Pemuda itu sempat dibawa RSUD Husada Prima, namun nyawanya tak tertolong.

"Motif tindakan (tawuran) untuk membuat video konten tawuran yang nantinya akan diunggah ke media sosial, untuk menujukan jati diri dan kekuatan masing-masing kelompok," ujarnya.

Para pelaku tersebut dipersangkakan menggunakan Pasal 170 Ayat 2 KUHP, tentang pengeroyokan hingga menyebabkan meninggal dunia. Mereka terancam hukuman 12 tahun penjara.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP William Cornelis Tanasale mengatakan para pelaku ditangkap setelah dua hari tewasnya, MZG (18), warga Jalan Nyamplungan, Pabean Cantikan.

Baca juga: Sepeda Motor Korban Tewas dalam Tawuran di Surabaya Sudah Kembali, Ponsel Belum Ditemukan

"Terungkap dua hari namun dilakukan pengembangan untuk mencari para pelaku lain," kata William, di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Senin (29/4/2024).

Para pelaku yang ditangkap yakni AR (19), MA (19), NR (17), MR (15), warga Jalan Randu Barat, Kenjeran. Lalu, BR (18) Jalan Rangkah Rejo Lebar, Tambaksari, dan GM (18) Kedinding Tengah Baru, Kenjeran.

"Polres Pelabuhan Tanjung Perak mengamankan enam orang, yang dihadirkan hanya empat orang karena yang lainya di bawah umur," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Embarkasi Surabaya Temukan 3 Rice Cooker, Jemaah Haji Beralasan Mau Masak Sendiri

Embarkasi Surabaya Temukan 3 Rice Cooker, Jemaah Haji Beralasan Mau Masak Sendiri

Surabaya
Calon Jemaah Haji Asal Jember Ketahuan Bawa 'Rice Cooker' dan Rokok Berlebih

Calon Jemaah Haji Asal Jember Ketahuan Bawa "Rice Cooker" dan Rokok Berlebih

Surabaya
Terlambat Ditangani, 4 Pasien DBD di Magetan Meninggal Dunia

Terlambat Ditangani, 4 Pasien DBD di Magetan Meninggal Dunia

Surabaya
Bupati Kediri Bantu Adit Bocah Putus Sekolah karena Merawat Orangtua Stroke

Bupati Kediri Bantu Adit Bocah Putus Sekolah karena Merawat Orangtua Stroke

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Gempa Malang Terasa sampai Banyuwangi, Warga Tak Tidur karena Takut Gempa Susulan

Gempa Malang Terasa sampai Banyuwangi, Warga Tak Tidur karena Takut Gempa Susulan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Polisi Madiun Sebut Bentrok Antar-pemuda Terjadi di 3 Lokasi

Polisi Madiun Sebut Bentrok Antar-pemuda Terjadi di 3 Lokasi

Surabaya
2 Anggota DPRD Madiun Mangkir Pemeriksaan dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 M

2 Anggota DPRD Madiun Mangkir Pemeriksaan dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 M

Surabaya
Duduk Perkara Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Murid Cedera di Sekolah, Tak Ada di Kelas Saat Kejadian

Duduk Perkara Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Murid Cedera di Sekolah, Tak Ada di Kelas Saat Kejadian

Surabaya
Bawaslu Jatim Sebut Caleg DPD Kondang Kusumaning Ayu Langgar Ketentuan Pencalonan, Ini Penyebabnya

Bawaslu Jatim Sebut Caleg DPD Kondang Kusumaning Ayu Langgar Ketentuan Pencalonan, Ini Penyebabnya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Gempa M 5,3 Kabupaten Malang, Warga Terbangun dari Tidur dan Berlari ke Luar Rumah

Gempa M 5,3 Kabupaten Malang, Warga Terbangun dari Tidur dan Berlari ke Luar Rumah

Surabaya
17 Calon Haji Embarkasi Surabaya Batal Berangkat, Ada yang Diturunkan dari Pesawat karena Sesak Napas

17 Calon Haji Embarkasi Surabaya Batal Berangkat, Ada yang Diturunkan dari Pesawat karena Sesak Napas

Surabaya
Fakta Pabrik Ekstasi dan Pil Koplo di Surabaya, Pelaku Sindikat Lapas serta Sasar Masyarakat Menengah ke Bawah

Fakta Pabrik Ekstasi dan Pil Koplo di Surabaya, Pelaku Sindikat Lapas serta Sasar Masyarakat Menengah ke Bawah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com