KOMPAS.com - ZG (18), seorang remaja di Surabaya, Jawa Timur, tewas diduga dikeroyok saat terjadi tawuran di perbatasan Jalan Raya Wonokusumo dan Jalan Semampir, Kamis (25/4/2024).
Kejadian itu membuat syok sang ibu, Khotijah. Dirinya lalu menceritkan, ZG sempat video call sebelum dirinya mendapat kabar anaknya meninggal.
"Dia (ZG) pukul 00.00 WIB masih video call sama saya. Posisinya waktu itu ngopi di giras, setelah itu saya ketiduran," katanya.
Baca juga: Sepeda Motor Korban Tewas dalam Tawuran di Surabaya Sudah Kembali, Handphone Belum Ditemukan
"Sekitar jam setengah 1 pagi baru kemudian saya dapat kabar anak saya masuk rumah sakit hingga akhirnya meninggal," tambah Khotijah, warga Wonokromo, Ampel, Surabaya.
Sementara itu, bibi korban bernama Ima, mengatakan, kabar awal yang diterima keluarga adalah AG tewas karena kecelakaan. Namun setelah itu terungkap keponakannya diduga tewas karen tawuran.
Baca juga: Remaja di Surabaya Tewas Diduga Dikeroyok dalam Tawuran, Ibu: Demi Allah Saya Tidak Rida
"Awalnya ZG itu dikabarkan kecelakaan. Lalu terungkap karena dikeroyok. Harapan kami semoga polisi secepatnya mengusut tuntas biar pelaku tidak lebih dulu kabur," kata dia
Seperti diberitakan sebelumnya, Khotijah tidak percaya ZG terlibat tawuran. Dirinya menduga anaknya itu jadi korban salah sasaran. Untuk itu Khotijah mendesak polisi untuk menangkap pelaku.
"Kalau kepergian ZG harus saya ikhlaskan, tapi demi Allah saya tidak rida yang membuat anak saya meninggal. Harus ditangkap dan dihukum setimpal," kata Khotijah, seperti dikutip dari Tribun Jatim, Minggu (28/4/2024).
Selain itu, ZG sendiri dikenal sosok yang tak suka cari masalah dan tekun bekerja.
"Kadang jaga warkop di seberang gang Wonokusumo. Terus diajak kerja serabutan sama RW di Kampung Wonokusumo," katanya.
Polisi menjelaskan, 18 orang yang diduga terlibat tawran telah diamankan untuk jalani pemeriksaan.
Hasilnya, lima orang dicurigai yang menganiaya ZG. Sementara 13 orang lainnya berstatus saksi.
"Untuk lebih detailnya akan disampaikan Senin (29/4/2024) karena sampai sekarang semua keterangan masih kami dalami," ujar Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Suroto. (Phytag Kurniati).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.