Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja di Surabaya Tewas Diduga Dikeroyok dalam Tawuran, Ibu: Demi Allah, Saya Tidak Rida

Kompas.com - 29/04/2024, 05:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com - Khotijah, warga Wonokusumo, Ampel, Kota Surabaya, Jawa Timur, tak menyangka putranya ZG (18) tewas diduga dikeroyok dalam peristiwa tawuran yang terjadi pada Kamis (25/4/2024).

ZG meninggal dunia dengan luka akibat senjata tajam di tubuhnya. Dia diduga dikeroyok saat bentrok antara dua kelompok pemuda tersebut pecah.

"Kalau kepergian ZG harus saya ikhlaskan, tapi demi Allah saya tidak rida yang membuat anak saya meninggal. Harus ditangkap dan dihukum setimpal," kata Khotijah, seperti dikutip Tribun Jatim, Minggu (28/4/2024).

Baca juga: Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Yakin putranya tak tergabung geng

Khotijah meyakini, ZG tewas diserang saat tak sengaja bertemu dengan geng yang terlibat tawuran di jalanan.

Namun, dia percaya putranya itu tak tergabung dalam geng dan diserang secara acak.

Menurutnya, ZG adalah pemuda yang penurut. Waktu senggang putranya, kata dia, sering digunakan untuk bekerja.

"Kadang jaga warkop di seberang gang Wonokusumo. Terus diajak kerja serabutan sama RW di Kampung Wonokusumo," katanya.

Baca juga: Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Ingin pelaku segera ditangkap

Menurut Khotijah, sebelum mendapatkan kabar bahwa putranya meninggal dunia, ZG sempat menghubunginya.

"Dia (ZG) pukul 00.00 WIB masih video call sama saya. Polisinya waktu itu ngopi di giras, setelah itu saya ketiduran," katanya.

Khotijah tak menyangka sesaat kemudian dia mendapatkan kabar tak menyenangkan soal anaknya.

"Sekitar jam setengah 1 pagi baru kemudian saya dapat kabar anak saya masuk rumah sakit hingga akhirnya meninggal," tuturnya.

Baca juga: Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Bibi korban bernama Ima berharap polisi segera menemukan dan menghukum pelaku.

"Awalnya ZG itu dikabarkan kecelakaan. Lalu terungkap karena dikeroyok. Harapan kami semoga polisi secepatnya mengusut tuntas biar pelaku tidak lebih dulu kabur," kata dia

18 pemuda diperiksa

Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Suroto mengungkapkan, sebanyak 18 orang diperiksa terkait kejadian tawuran yang menewaskan ZG.

Sebanyak lima orang dicurigai sebagai pelaku dan 13 orang menyandang status saksi.

"Untuk lebih detailnya akan disampaikan Senin (29/4/2024) karena sampai sekarang semua keterangan masih kami dalami," ujarnya.

Sebelumnya tawuran antara dua kelompok remaja pecak di perbatasan Jalan Raya Wonokusumo dan Jalan Semampir, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/4/2024).

Akibatnya seorang remaja asal Ampel berinisial ZG meninggal dunia.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Cerita Ibu Remaja Asal Ampel yang Jadi Korban Pembacokan Tawuran, Sempat Video Call : Tak Terima


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mantan Bupati dan Anggota DPRD Jatim Ikuti Penjaringan Calon Bupati Blitar dari PDI-P

Mantan Bupati dan Anggota DPRD Jatim Ikuti Penjaringan Calon Bupati Blitar dari PDI-P

Surabaya
Pantai Ngantep di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Ngantep di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Polisi Tangkap Warga Madura yang Curi Kabel Milik PT Telkom di Jember

Polisi Tangkap Warga Madura yang Curi Kabel Milik PT Telkom di Jember

Surabaya
Pendaftaran Pilkada 2024 Jalur Independen di Kota Batu Sepi Peminat

Pendaftaran Pilkada 2024 Jalur Independen di Kota Batu Sepi Peminat

Surabaya
Gantikan Sang Ayah yang Meninggal, Syarifa Jadi Calon Haji Termuda Asal Lumajang

Gantikan Sang Ayah yang Meninggal, Syarifa Jadi Calon Haji Termuda Asal Lumajang

Surabaya
Toko Kue di Surabaya Dibobol Maling, Sejumlah Barang Hilang

Toko Kue di Surabaya Dibobol Maling, Sejumlah Barang Hilang

Surabaya
Partai PPP Situbondo Buka Seleksi Cabup dan Cawabup, Pendaftarnya Bupati hingga Mantan Rektor

Partai PPP Situbondo Buka Seleksi Cabup dan Cawabup, Pendaftarnya Bupati hingga Mantan Rektor

Surabaya
Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Surabaya
Lansia di Gresik Meninggal Diduga Dianiaya Tetangga

Lansia di Gresik Meninggal Diduga Dianiaya Tetangga

Surabaya
Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Surabaya
11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

Surabaya
Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Surabaya
Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Surabaya
Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Surabaya
Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com