SURABAYA, KOMPAS.com - Sejumlah barang berharga milik remaja yang ditemukan tewas usai aksi tawuran di Jalan Raya Wonokusumo, Semampir, Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (25/4/2024) dini hari, hilang.
Kabar tersebut diungkapkan oleh bibi korban, Siti Fatimah, warga Jalan Wonosari, Semampir. Padahal, keponakanya tersebut, MZ (18), keluar rumah menggunakan sepeda motor.
"Saat korban ditemukan tergeletak di pinggir jalan, sepeda motor sama HP (handphone) punyanya sudah enggak ada," kata Siti kepada sejumlah wartawan di rumahnya, Jumat (26/4/2024).
Baca juga: Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata
Siti sendiri sudah mendapatkan informasi terkait adanya tawuran antar-remaja di sekitar rumahnya tersebut. Akan tetapi, dia tidak mengira korban akan ikut dalam bentrokan besar itu.
"Kata ibunya, korban MZ ini sempat pamit keluar tapi katanya mau ngopi. Tapi setelah dini hari itu ada kabar kalau MZ dilarikan ke rumah sakit," jelasnya.
Baca juga: Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca
Dengan demikian, pihak keluarga korban berharap polisi mengusut tuntas peristiwa yang menewaskan siswa SMA itu. Supaya para pelaku yang terlibat bisa segera ditangkap.
"Kami sudah serahkan proses hukum ini ke kepolisian, polisi kemarin juga sudah ke sini (rumah duka). Kami berharap pelakunya juga segera tertangkap," ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Iptu Mohammad Prasetyo mengatakan, pihaknya sekarang masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
"Ditangani Sat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan mengumpulkan bukti," kata Prasetyo.
Diberitakan sebelumnya, tawuran antarpemuda pecah di perbatasan antara Jalan Raya Wonokusumo dan Jalan Semampir, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/4/2024).
Akibatnya, satu remaja asal Kelurahan Ampel, Surabaya, berinisial ZG (18) meninggal dunia.
Seorang penjaga warung bernama Zaenal mengungkapkan, dirinya melihat segerombolan remaja berjalan kaki menuju arah timur pada dini hari.
Jumlahnya sekitar 50 orang. Mereka membawa pentungan dan senjata.
"Sebaliknya, dari arah timur juga ada segerombolan anak usia remaja yang berjumlah sekitar 100 orang juga membawa senjata tajam dan pentungan," kata dia pada Kamis (25/4/2024) malam, seperti dikutip dari Surya.
Dua kelompok tersebut bertemu dan bentrok di depan sebuah bengkel motor.
Tak lama, dia melihat ada remaja yang digendong dan didudukkan di depan warung. Namun sesaat kemudian, teman-teman yang menggendong remaja tersebut bergegas pergi.
"Sampai akhirnya korban ditolong oleh warga," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.