KOMPAS.com - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kembali melakukan gerakan pangan murah.
Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan harga sembako menjelang hari raya Idul Fitri.
Gerakan pangan murah yang digelar di Desa Sugiharjo, Kecamatan Tuban, tersebut menjual ribuan paket beras, telur, gula, dan minyak goreng dengan harga lebih murah dari harga di pasaran.
Baca juga: Antrean Warga demi Dapat Pangan Murah Mengular 30 Meter di Lumajang
Ketua TPID Kabupaten Tuban, Endro Budi Sulistyo mengungkapkan, gerakan pangan murah kali ini dilakukan untuk menstabilisasi harga pangan menjelang hari raya Idul Fitri.
"Ini upaya Pemkab Tuban hadir ditengah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan," kata Endro Budi Sulistyo, dikonfirmasi Kompas.com, Senin (1/4/2024).
Menurutnya, kegiatan serupa akan terus dilakukan di beberapa daerah dari hasil telaah kerentanan dan kerawanan pangannya.
Dalam pelaksanaan gerakan pangan murah tersebut, pihaknya menggandeng Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P), Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Diskopumdag), serta Pemerintahan Desa.
Baca juga: Harga Beras Merangkak Naik, Pemkab Sumbawa Gelar Pangan Murah
Adapun komoditas yang dijual dalam gerakan pangan murah tersebut adalah 6 ton beras atau 1.200 paket, telur 100 kg, gula 250 kg dan minyak 250 liter.
"Untuk beras dijual dengan harga Rp 51 ribu per 5 kilogram, minyak Rp 14 ribu per liter, gula Rp16,5 ribu per kilogram, dan telur Rp 24.5 ribu per kilogram," jelasnya.
Saat ini, harga daging, sayuran dan bahan pangan lainnya sangat fluktuatif. Namun, pihaknya memastikan, stok masih sangat aman hingga Lebaran.
Seorang warga bernama Supiatun mengaku senang dengan adanya gerakan pangan murah atau sejenisnya yang baru pertama kali ada di kampungnya.
Baca juga: Pemda Cirebon Gelar Gerakan Pangan Murah, Diserbu Warga
"Baru kali ini di sini, jadi sekalian saya beli semua, minyak, gula, telur, dan beras," kata Supiatun.
Bahkan, ada warga yang membeli beras hingga dua paket dengan dalih untuk stok dan antisipasi lonjakan harga sembako menjelang hari raya Idul Fitri nanti.
"Ada yang beli banyak, katanya dibuat stok, khawatir harganya naik lagi," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.