JEMBER, KOMPAS.com - Jumlah warga Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang keracunan takjil terus bertambah. Sebelumnya jumlah korban keracunan sebanyak 56 orang dan kini bertambah menjadi 71 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Jember Hendro Soelistijono menjelaskan semua korban itu mengalami gejala yang sama, yakni mual, muntah, dan diare.
"Dari 71 korban itu, yang menjalani rawat inap 25 orang, sisanya rawat jalan," kata hendro kepada Kompas.com via telepon, Senin (1/4/2024).
Baca juga: Pengakuan Warga Jember soal Keracunan Takjil Massal: Anak Saya Muntah-muntah
Dia mengatakan, kondisi korban sudah mulai membaik. Mereka dirawat di beberapa fasilitas kesehatan terdekat dari Kecamatan Mayang. Seperti Puskesmas Pakusari, Ledokombo, dan Klinik Purwoko.
Sedangkan yang sudah rawat jalan ditangani oleh dokter terdekat yang ada di wilayah mereka.
Dia mengaku Dinkes Jember memeriksa sampel sisa makanan takjil dan bekas muntahan korban. Sampel tersebut sedang dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jember.
"Tujuannya untuk melihat apakah ada masalah secara mikrobiologi, juga untuk melihat adanya unsur kimiawi, kita bawa ke Surabaya," terang dia.
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga Desa Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, keracunan takjil gratis pada Minggu (31/3/2024).
Baca juga: Warga Jember Keracunan Takjil Gratis, Polisi Periksa Pembuat Makanan
Kronologi kasus tersebut bermula saat warga menyantap takjil berupa nasi kotak yang dibagikan di pinggir jalan menjelang berbuka puasa.
"Isi nasi kotak itu ada nasi, ayam, mi dan lauk pauk lainnya," kata Muhlis, salah seorang warga yang menerima takjil kepada Kompas.com, Senin (1/4/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.