Salin Artikel

Korban Keracunan Takjil di Jember Bertambah, Dinkes Uji Sampel Makanan di Lab

Kepala Dinas Kesehatan Jember Hendro Soelistijono menjelaskan semua korban itu mengalami gejala yang sama, yakni mual, muntah, dan diare.

"Dari 71 korban itu, yang menjalani rawat inap 25 orang, sisanya rawat jalan," kata hendro kepada Kompas.com via telepon, Senin (1/4/2024).

Dia mengatakan, kondisi korban sudah mulai membaik. Mereka dirawat di beberapa fasilitas kesehatan terdekat dari Kecamatan Mayang. Seperti Puskesmas Pakusari, Ledokombo, dan Klinik Purwoko.

Sedangkan yang sudah rawat jalan ditangani oleh dokter terdekat yang ada di wilayah mereka.

Dia mengaku Dinkes Jember memeriksa sampel sisa makanan takjil dan bekas muntahan korban. Sampel tersebut sedang dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jember.

"Tujuannya untuk melihat apakah ada masalah secara mikrobiologi, juga untuk melihat adanya unsur kimiawi, kita bawa ke Surabaya," terang dia.

Sebelumnya diberitakan, puluhan warga Desa Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, keracunan takjil gratis pada Minggu (31/3/2024).

Kronologi kasus tersebut bermula saat warga menyantap takjil berupa nasi kotak yang dibagikan di pinggir jalan menjelang berbuka puasa.

"Isi nasi kotak itu ada nasi, ayam, mi dan lauk pauk lainnya," kata Muhlis, salah seorang warga yang menerima takjil kepada Kompas.com, Senin (1/4/2024).

https://surabaya.kompas.com/read/2024/04/01/142429078/korban-keracunan-takjil-di-jember-bertambah-dinkes-uji-sampel-makanan-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke