KOMPAS.com - Ribuan orang mengepung sebuah rumah di Desa Gandong, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pada Kamis (22/2024) sejak pukul 20.00 WIB.
Penggerebekan dilakukan karena rumah milik Hasyim (58) tersebut digunakan sebagai tempat sembunyi sopir truk yang diduga melakukan tabrak lari.
Polisi pun berjaga untuk mencegah aksi main hakim sendiri.
Agus, salah satu warga bercerita sopir truk tersebut melaju dengan kendaraannya dari arah Kecamatan Besuki.
Baca juga: Pamit Cari Makan, Caleg di Tulungagung Tewas Kecelakaan, Korban Digadang-gadang untuk Menang
Saat melintas di Desa Waterkroyo, sopir tersebut menabrak warga dan melarikan diri.
Sesampai di simpang empat Bandung sopir kembali menabrak warga. Lagi-lagi ia terus melaju ke arah Durenan.
Sesampai di SPBU, sopir kembali menabrak warga hingga memicu kemarahan warga.
"Warga banyak yang mengejar sehingga sopir ketakutan," ucap Agus.
Sopir kemudian turun dari mobil dan nyelonong masuk ke dalam rumah warga . Di saat bersamaan, warga yang marah mengepung rumah, sehingga sopir tidak bisa keluar.
Namun polisi yang datang tetap tidak bisa mengevakuasi sopir karena terlalu banyak warga yang melakukan blokade.
Baca juga: Ety, TKW Asal Tulungagung Meninggal Saat Kebakaran di Taiwan, Sudah 12 Tahun Tinggalkan Indonesia
Polsek Bandung pun meminta bantuan personel lebih banyak sehingga bisa melakukan penyekatan.
Belakangan terungkap identitas sopir adalah Joko Setyono, warga Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Kapolsek Bandung, Iptu Anwari, mengatakan ada tiga kejadian yang dilaporkan warga.
Pertama di Desa Wateskroyo, Kecamatan Besuki, truk menabrak warga sepulang yasinan, Kamis (22/2/2024) sekitar pukul 20.30 WIB.
"Truk terus kabur tidak berhenti. Warga mulai mengejar," ungkap Anwari.