SD di Blitar Terbakar, Hanguskan Lab Komputer dan Ruang Koperasi

BLITAR, KOMPAS.com - Gedung sekolah dasar (SD) Kardina Masa di Jalan Kalimantan, Kelurahan Karangtengah, Kota Blitar, Jawa Timur, terbakar pada Rabu (21/2/2024) dini hari.

Akibat kebakaran yang belum diketahui sebabnya itu, pihak sekolah menanggung kerugian diperkirakan hingga ratusan juta rupiah.

Kepala SD Kardina Masa Triyani Sulistyowati mengatakan, kebakaran yang diperkirakan terjadi pukul 02.00 WIB itu sebenarnya hanya terjadi di satu ruangan besar sekolah.

Baca juga: 1 Hari Usai Pencoblosan, Caleg di Blitar Ditetapkan Tersangka Perzinaan dan Pemalsuan Akta Nikah

Namun, lanjutnya, di ruang berukuran besar itu digunakan sebagai ruang laboratorium komputer, studio musik, dan koperasi sekolah.

"Kebetulan terdapat banyak benda dan peralatan di ruang itu. Ya hangus semua," ujar Triyani saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu pagi.

Baca juga: Caleg di Blitar yang Digerebek karena Selingkuh Dijerat Pasal Ganda

Di ruangan laboratorium komputer, kata dia, terdapat setidaknya 12 laptop dan 15 telepon pintar layar lebar.

Selanjutnya, di ruang studio musik, lanjutnya, terdapat sejumlah alat musik seperti piano dan lainnya.

Dan di ruang koperasi sekolah, ujar Triyani, terdapat cukup banyak barang termasuk seragam sekolah dan alat tulis.

"Belum perabot dan bangunan yang terbakar dan rusak. Kami masih belum menghitung berapa kerugian persisnya. Kami sedang koordinasi dengan pihak yayasan," terangnya.

Triyani mengatakan bahwa kebakaran sebenarnya cukup cepat tertangani karena lokasi sekolah berada tidak jauh dengan Kantor Pemadam Kebakaran.

"Saya ke sini api sudah padam. Sudah ada pihak Damkar. Jadi api tidak merembet ke ruangan lain," ujarnya.

Kepala Sub Seksi Penerangan Masyarakat Humas Polres Blitar Kota Aipda Supriadi mengatakan bahwa kebakaran pertama kali diketahui warga sekitar yang segera melapor ke pihak Damkar.

"Pihak damkar yang justru memberitahukan kejadian itu kepada penjaga sekolah yang kebetulan sedang berada di luar," tuturnya.

Supriadi mengatakan bahwa tidak ada korban manusia pada peristiwa itu.