Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Motif Pelemparan Bondet di Rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Kapolda Jatim: Jangan Berandai-andai

Kompas.com - 20/02/2024, 13:04 WIB
Achmad Faizal,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Imam Sugianto meminta publik tidak berandai-andai terkait motif pelemparan bondet di rumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Pamekasan.

Tim di lapangan, menurut dia, sudah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi untuk mengungkap kronologi dan motif ledakan. Namun, sampai saat ini hasil pemeriksaan belum mengarah ke motif politik dalam konteks Pemilu 2024.

"Sementara ada beberapa di lapangan yang sudah dimintai keterangan tapi belum mengarah," katanya di Mapolda Jatim, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Dibom Bondet Orang Tak Dikenal

Dia enggan berandai-andai terkait motif peledakan mengingat pemilik rumah adalah mantan Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06 Desa Nyalabu.

"Biarkan tim gabungan Polda Jatim dan Polres Pamekasan bekerja, kita tunggu saja. Janganlah berandai-andai," terang Imam.

Baca juga: Kades di Pamekasan Gelar Syukuran Usai Masa Jabatan Jadi 8 Tahun

Menurut Imam, kerawanan pemilu di Pamekasan sudah dipetakan oleh tim gabungan.

"Pemetaan potensi kerawanan sudah dilakukan, hasilnya bagus," ucapnya.

Rumah Kusairi (53), warga Dusun Timur, Desa Nyalabu Daja, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, meledak pada Senin (19/2/2024) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Ledakan itu diduga berasal dari bondet yang dilemparkan orang tak dikenal.

Kusairi tidak tahu persis bagaimana kejadian ledakan tersebut. Pasalnya, saat kejadian, keluarga Kusairi dalam keadaan tidur pulas.

"Saya tidak mengerti bagaimana kejadiannya. Saya bangun tidur karena mendengar suara ledakan," kata Kusairi, Selasa.

Kusairi menambahkan, saat terdengar ledakan, dirinya langsung keluar rumah di bagian depan. Saat itu, lampu rumahnya gelap. Para tetangga Kusairi melihat rumah Kusairi di bagian belakang sudah porak-poranda.

"Saya tahunya dari tetangga jika rumah belakang sudah hancur. Kebetulan lampu padam karena efek ledakan tersebut," imbuhnya.

Beberapa bagian rumah yang hancur di antaranya atap asbes rumah, kaca, tempat tidur, pagar bambu dan beberapa peralatan rumah tangga lainnya.

Akibat kejadian tersebut, pemilik rumah mengalami kerugian material kurang lebih Rp 10 juta. Semua penghuni rumah selamat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Surabaya
7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

Surabaya
Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Surabaya
Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Surabaya
Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Surabaya
Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Surabaya
Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Surabaya
4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

Surabaya
Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Surabaya
Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Surabaya
Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Surabaya
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Surabaya
Makelar Judi 'Online' di Malang Ditangkap Polisi

Makelar Judi "Online" di Malang Ditangkap Polisi

Surabaya
Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Surabaya
Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com